KOMPAS.com - Penemuan pagar laut dalam beberapa waktu belakangan ini menjadi polemik yang ramai diberitakan.
Bukan hanya satu, sampai dengan berita ini ditulis, diketahui sudah ada penemuan pagar laut di tiga lokasi berbeda.
Bahkan dua di antaranya masih berstatus “misterius” karena belum diketahui pemiliknya atau pihak yang bertanggung jawab atas pagar laut tersebut.
Baca juga: Teka-teki Pemilik Pagar Laut Bekasi Terungkap, Siapa Dalang di Baliknya?
Terbaru, kemunculan 3 pagar laut ditemukan di seberang Pulau C, Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Jakarta Utara, dengan panjang sekitar 1,5 kilometer dan 600 meter.
Namun menurut warga setempat, keberadaan pagar laut di seberang Pulau C sudah ada sejak tiga bulan lalu.
Sebelumnya, pagar laut yang pertama kali ramai diperbincangkan berada di Tangerang, Banten yang membentang dari Desa Muncung hingga Pakuhaji.
Tidak lama berselang, pagar laut kedua ditemukan berada di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca selengkapnya:
Pagar laut di Tangerang berdiri sepanjang 30,16 kilometer dengan struktur dari bambu dengan tinggi sekitar 6 meter yang ditambah paranet dan pemberat dari karung pasir.
Kemudian di pesisir utara Bekasi, pagar laut sepanjang delapan kilometer terbuat dari ribuan batang bambu yang terpancang secara rapi di dua sudut wilayah Tarumajaya.
Dua deretan bambu yang menopang gundukan tanah. Kemudian ada Jejeran bambu, dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
Sementara tiga pagar laut di Pulau C dipasang dari daratan menuju ke tengah laut dan terbuat dari bambu yang diikat menggunakan tali berwarna putih.
Baca selengkapnya:
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyebut pagar laut di Bekasi sah dan pemiliknya teridentifikasi.