优游国际

Baca berita tanpa iklan.
优游国际.com - 22/04/2025, 15:22 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Apa yang membentuk diri kita? Apakah itu DNA, pengalaman masa kecil, atau gabungan dari keduanya? Pertanyaan ini telah menjadi bahan perdebatan panjang di kalangan ilmuwan dan filsuf.

Namun, sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal American Psychologist memberikan jawaban yang mungkin mengejutkan: kasih sayang ibu di masa kecil ternyata dapat memengaruhi kepribadian kita hingga dewasa.

Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Jasmin Wertz dari University of Edinburgh dan menyajikan temuan yang menunjukkan bahwa afeksi ibu sejak dini bukan hanya memberi rasa nyaman, tapi juga berperan membentuk karakter yang menentukan kesuksesan dalam hidup.

Kepribadian: Penentu Masa Depan

Ciri-ciri kepribadian seperti keterbukaan (openness), kehati-hatian (conscientiousness), dan keramahan (agreeableness) telah lama diketahui berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan. Individu yang memiliki ciri-ciri ini cenderung sukses secara akademik, memiliki hubungan sosial yang baik, serta kesehatan mental dan fisik yang lebih stabil.

“Ciri-ciri kepribadian adalah prediktor kuat dari berbagai hasil penting dalam hidup, mulai dari kesuksesan akademik dan karier hingga kesehatan dan kesejahteraan,” ujar Dr. Jasmin Wertz.

Yang menarik, penelitian modern menunjukkan bahwa kepribadian tidak sepenuhnya bersifat tetap. Ia bisa berubah – dan salah satu faktor pentingnya adalah pola pengasuhan.

Baca juga: Apakah Kita secara Genetik Lebih Mirip Ibu atau Ayah?

Menelusuri Jejak Afeksi dalam Pengasuhan

Untuk memahami pengaruh kasih sayang ibu secara lebih akurat, Dr. Wertz dan timnya meneliti 2.232 anak kembar di Inggris, termasuk pasangan kembar identik. Karena kembar identik memiliki DNA yang sama dan dibesarkan dalam lingkungan serupa, perbedaan dalam kepribadian mereka bisa ditelusuri pada faktor lingkungan – khususnya bagaimana mereka diasuh.

Saat anak-anak berusia 5 hingga 10 tahun, para ibu diminta mendeskripsikan masing-masing anak mereka selama wawancara terstruktur. Peneliti menilai tingkat kehangatan dan ketidaksenangan yang spontan muncul dalam deskripsi tersebut.

Delapan tahun kemudian, ketika anak-anak berusia 18 tahun, kepribadian mereka dievaluasi berdasarkan lima dimensi utama kepribadian (Big Five): keterbukaan, kehati-hatian, ekstroversi, keramahan, dan neurotisisme.

Baca juga: Studi: 6 dari 10 Ibu Menyusui Merasa Tidak Bahagia, Apa Sebabnya?

Kasih Sayang Ibu Berpengaruh Nyata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapat lebih banyak kasih sayang dari ibu cenderung tumbuh menjadi pribadi yang lebih terbuka, berhati-hati, dan ramah. Efeknya memang tidak besar, namun signifikan secara statistik, bahkan setelah memperhitungkan kemungkinan perlakuan kasar di masa kecil, perilaku anak saat usia lima tahun, dan dukungan keluarga di usia 18 tahun.

“Temuan kami menunjukkan bahwa lingkungan pengasuhan positif di masa kecil dapat memiliki dampak kecil namun nyata dan bertahan lama terhadap perkembangan ciri-ciri kepribadian yang penting,” kata Dr. Wertz.

Yang lebih menarik lagi, efek ini tetap terlihat bahkan di antara pasangan kembar identik. Artinya, pengaruh tersebut tidak bisa dijelaskan oleh gen atau faktor keluarga semata – melainkan berasal langsung dari bagaimana sang ibu memperlakukan masing-masing anak.

Baca juga: Waktu Layar Anak Berpengaruh pada Kesehatan Mentalnya Saat Remaja

Pentingnya Ciri Kehati-hatian

Dari ketiga ciri kepribadian yang terpengaruh, kehati-hatian dianggap paling penting dalam jangka panjang. Orang yang memiliki ciri ini biasanya terorganisir, bertanggung jawab, dan dapat diandalkan. Mereka cenderung sukses di sekolah, menjaga kesehatan, dan berkembang dalam dunia kerja.

Karena itu, peningkatan kecil pada ciri ini bisa berdampak besar bagi kesehatan masyarakat dan ekonomi secara luas. Dalam konteks ini, kasih sayang ibu menjadi lebih dari sekadar perhatian emosional – ia adalah investasi sosial jangka panjang.

Baca juga: Studi: Pujian Berlebihan Bisa Mendorong Anak-anak Berperilaku Curang

Apa yang Tidak Dipengaruhi oleh Kasih Sayang?

Penelitian ini juga mempelajari dua dimensi kepribadian lainnya: ekstroversi dan neurotisisme. Di sampel umum, kasih sayang ibu tampak berpengaruh. Namun, setelah mengendalikan variabel genetik dan lingkungan dengan membandingkan kembar identik, efek ini menghilang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau