KOMPAS.com - Di dunia yang masih dibayangi sisa-sisa perang, ranjau darat menjadi musuh tersembunyi yang diam-diam mengintai kehidupan. Tapi di tengah bahaya yang mengintai di bawah tanah, seekor pahlawan kecil muncul bukan dari kalangan manusia—melainkan dari spesies tikus raksasa asal Afrika. Namanya Ronin, dan ia baru saja mencetak rekor dunia.
Ronin adalah seekor African giant pouched rat atau tikus berkantung raksasa Afrika (Cricetomys ansorgei). Dengan tubuh sepanjang hampir satu meter (bersama ekornya) dan berat mencapai 1,3 kilogram, Ronin cukup besar untuk ukuran tikus, tapi tetap ringan sehingga tidak memicu ranjau darat saat melintasinya. Dalam waktu singkat, ia bisa memeriksa area seluas lapangan tenis—yang biasanya membutuhkan waktu satu hingga empat hari bagi manusia dengan detektor logam.
Sejak Agustus 2021 hingga Februari 2025, Ronin telah menemukan 109 ranjau darat di wilayah Sror Aem, Preah Vihear, Kamboja. Tak hanya itu, ia juga berhasil mendeteksi 15 bahan peledak aktif lain seperti mortir dan granat. Atas pencapaian ini, Guinness World Records pun menobatkannya sebagai pemegang rekor "tikus dengan temuan ranjau terbanyak di dunia."
Baca juga: Tikus Punya Kemampuan Deteksi Ranjau, Kok Bisa?
Ronin dilatih oleh organisasi nirlaba asal Belgia, APOPO, yang sejak tahun 2000 telah menggunakan tikus dan anjing untuk menangani berbagai masalah global—dari mendeteksi ranjau hingga mengendus kasus tuberkulosis. Para tikus seperti Ronin dijuluki “HeroRATs”, dan mereka dilatih mengenali bau senyawa kimia dalam ranjau, sekaligus mengabaikan logam-logam lainnya.
"Setelah manusia menetapkan jalur aman dengan detektor logam, tikus-tikus seperti Ronin masuk dan mulai mengendus-endus," jelas APOPO. "Jika menemukan ranjau, mereka akan memberi sinyal, dan tim manusia akan mengamankan lokasi tersebut."
Ronin lahir di Tanzania pada Agustus 2019. Sejak kecil, ia dikenal sebagai pekerja keras namun santai, dengan kegemaran istimewa: makan alpukat. Kini, pada usia lima tahun, Ronin masih punya sekitar dua tahun lagi sebelum pensiun. Waktu yang cukup untuk terus menyelamatkan nyawa di ladang ranjau yang masih mengancam.
Prestasi Ronin mengungguli pendahulunya, Magawa—tikus pahlawan lainnya dari APOPO yang berhasil menemukan 71 ranjau dan 38 bahan peledak selama hampir lima tahun masa tugas. Magawa bahkan membantu membersihkan lebih dari 223.000 meter persegi tanah sebelum mati di usia delapan tahun.
Baca juga: 5 Tahun Bertugas, Tikus Pelacak Ranjau Magawa Akhirnya Pensiun
Menurut data APOPO, diperkirakan masih ada 110 juta ranjau tersembunyi di lebih dari 60 negara. Di Kamboja saja, yang pernah dilanda konflik selama puluhan tahun, terdapat empat hingga enam juta ranjau. Tak heran bila negara ini mencatat jumlah amputasi tertinggi akibat ranjau per kapita di dunia.
Bahkan di tahun 2023, lebih dari 5.700 orang di berbagai belahan dunia menjadi korban ranjau darat—termasuk anak-anak.
Namun harapan tetap menyala. Dengan lebih dari 100 tikus yang aktif bertugas, APOPO perlahan tetapi pasti menggempur sisa-sisa perang yang tersembunyi. Sejak berdiri, mereka telah membersihkan 169.713 ranjau dan bahan peledak di negara-negara seperti Kamboja, Sudan Selatan, Turki, Azerbaijan, Senegal, dan Ukraina.
Christophe Cox, CEO APOPO, menyampaikan optimisme: “Saat APOPO diluncurkan, banyak yang memperkirakan perlu 500 tahun untuk membersihkan ranjau dari seluruh dunia. Tapi 25 tahun kemudian, kami melihat cahaya di ujung terowongan. Jika komunitas internasional mendukung sepenuhnya, kita bisa menuntaskan ini dalam hidup kita.”
Dan mungkin, di garis depan perjuangan ini, akan selalu ada tikus-tikus pemberani seperti Ronin—pahlawan kecil yang membersihkan dunia dari ranjau dengan endusannya.
Baca juga: Punya Penciuman Tajam dan Tubuh Kecil, Tikus Dilatih Menemukan Korban Gempa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.