优游国际

KOMPAS.com - Sebuah tim ilmuwan yang berbasis di Tanzania telah melatih tikus untuk memecahkan segala macam masalah, termasuk menemukan orang yang terjebak di rumah mereka setelah bencana alam, seperti gempa bumi.

Sebelumnya peneliti telah berhasil melatih tikus untuk mendeteksi ranjau darat dan mengendus TBC.

Dikutip dari Science Focus, Minggu (19/6/2022) menurut Dr Donna Kean, peneliti perilaku di APOPO, organisasi yang melatih tikus untuk menyelamatkan nyawa, ada alasan tertentu mengapa memilih hewan pengerat itu untuk membantu menemukan korban selamat di gedung yang runtuh.

Baca juga: Mengapa Tikus Sering Jadi Hewan Percobaan? Ini Penjelasannya

Ia mengungkapkan hewan pengerat ini memiliki indera penciuman, serta bisa dilatih seperti anjing. Bedanya, ukuran tikus memang jauh lebih kecil.

Hal tersebut membuat tikus bisa dengan mudah masuk ke area kecil dan sempit seperti puing-puing. Sementara anjing pencari dan penyelamat, biasanya hanya pergi di sekitar lokasi puing-puing.

"Kami berharap tikus benar-benar bisa masuk ke dalam melalui semua puing-puing, karena mereka sangat kecil," kata Kean.

Lalu bagaimana cara melatih mereka?

Kean pun menjelaskan, bahwa ia menggunakan penguatan positif untuk melatih tikus pada urutan dasar perilaku. Jadi, ini untuk mencari manusia dan menunjukkan bahwa mereka telah menemukannya, dan kemudian kembali ke tempat mereka dilepaskan.

Tikus yang dilatih merupakan tikus berkantung raksasa Afrika (Cricetomys ansogei), yang memang sebelumnya juga dilatih untuk mengendus ranjau.

Lebih lanjut, pelatihan dimulai di lingkungan yang sangat mendasar, yaitu sebuah ruangan kecil yang kosong. Kemudian secara bertahap dikembangkan tingkat kompleksitasnya sehingga lebih seperti kehidupan nyata.

"Kita dapat mulai menambahkan puing-puing dan membuat area pelatihan terlihat seperti lokasi bangunan yang sebenarnya runtuh," papar Kean.

Baca juga: 5 Tahun Bertugas, Tikus Pelacak Ranjau Magawa Akhirnya Pensiun