KOMPAS.com - Teleskop James Webb, teleskop paling canggih yang pernah diciptakan umat manusia, baru-baru ini menemukan sesuatu yang luar biasa: sebuah galaksi spiral kuno yang sangat mirip dengan Bima Sakti — galaksi tempat kita berada.
Galaksi ini diberi nama Zhúlóng, diambil dari sosok naga matahari dalam mitologi Tiongkok yang diyakini mengendalikan siang dan malam. Sebuah nama yang puitis sekaligus penuh makna, mencerminkan kekuatan dan misteri galaksi ini.
Apa yang membuat Zhúlóng begitu istimewa? Jawabannya sederhana tapi mencengangkan: Zhúlóng tampak seperti kembaran Bima Sakti, namun berasal dari masa ketika alam semesta baru berusia sekitar 1 miliar tahun — masa bayi kosmos!
Baca juga: Astronom Temukan Aktivitas Aneh di Pusat Galaksi Bima Sakti
Para astronom selama ini percaya bahwa galaksi spiral seperti Bima Sakti tidak bisa terbentuk dengan cepat. Dalam teori kosmologi modern, galaksi besar terbentuk secara bertahap lewat proses panjang penggabungan banyak galaksi kecil. Butuh waktu miliaran tahun sampai sebuah galaksi bisa memiliki struktur kompleks: pusat (bulge) yang padat, cakram penuh bintang muda, dan lengan spiral yang jelas terlihat.
Namun penemuan Zhúlóng mematahkan anggapan itu. Dari gambar yang ditangkap oleh JWST, terlihat bahwa galaksi ini sudah memiliki struktur spiral lengkap, bahkan sangat mirip dengan Bima Sakti — padahal saat itu usia alam semesta baru sekitar 1/14 dari usianya sekarang.
“Yang membuat Zhúlóng luar biasa adalah betapa miripnya dengan Bima Sakti, baik dalam bentuk, ukuran, maupun jumlah bintangnya,” ujar Mengyuan Xiao, peneliti dari Universitas Jenewa yang memimpin studi ini.
Baca juga: Lubang Hitam Raksasa Bersembunyi di Dekat Galaksi Bima Sakti
Menariknya, Zhúlóng ditemukan secara kebetulan dalam survei luas bernama PANORAMIC, yang dilakukan menggunakan mode unik JWST: pure parallel mode. Mode ini memungkinkan teleskop untuk menggunakan dua instrumen berbeda sekaligus — semacam "menyisir dua arah" saat mengamati langit.
“Mode ini memungkinkan JWST memetakan area besar di langit, dan ini sangat penting karena galaksi masif seperti Zhúlóng sangat langka,” jelas Christina Williams, astronom dari NOIRLab dan peneliti utama PANORAMIC.
Baca juga: Ilmuwan Menemukan Galaksi Raksasa 32 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
Zhúlóng memang bukan kembaran dalam arti harfiah — bukan bagian dari pohon keluarga kosmis Bima Sakti. Namun ia berbagi banyak kemiripan: diameter cakram bintangnya sekitar 60.000 tahun cahaya, tak jauh dari ukuran Bima Sakti yang mencapai 100.000 tahun cahaya. Ia memiliki massa sekitar 100 miliar kali massa Matahari, sedangkan Bima Sakti sekitar 1,5 triliun kali massa Matahari.
Meskipun lebih kecil dan lebih muda dari Bima Sakti kita saat ini, Zhúlóng terbentuk lebih dari 1 miliar tahun lebih awal dibanding galaksi spiral lain yang sebelumnya ditemukan JWST — seperti Ceers-2112, yang berada 11,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Ini berarti: Zhúlóng adalah galaksi spiral paling awal dan paling matang yang pernah kita temukan. Ia menentang semua prediksi.
Baca juga: Bintang Kembar Galaksi Bima Sakti
Penemuan Zhúlóng menambah daftar panjang temuan JWST yang memaksa para ilmuwan mengkaji ulang teori mereka. Galaksi spiral, lubang hitam supermasif, dan struktur besar lainnya ternyata bisa terbentuk lebih cepat daripada yang diperkirakan.
“Bagaimana mungkin galaksi ini bisa tumbuh secepat itu masih menjadi misteri besar,” tulis para peneliti. “Ini adalah pertanyaan terbuka dalam kosmologi.”
Menurut Pascal Oesch, astronom dari Universitas Jenewa dan salah satu pemimpin penelitian ini, JWST telah mengubah secara mendasar cara kita memandang alam semesta awal. Ia tak hanya melihat lebih jauh, tapi juga melihat lebih dalam — mengungkap hal-hal yang sebelumnya tersembunyi oleh keterbatasan teknologi.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam di Inti Gugusan Bintang Terbesar di Bima Sakti
Para ilmuwan berencana untuk mengamati Zhúlóng lebih dalam lagi. Mereka akan menggunakan kembali JWST, dan juga teleskop radio raksasa di Bumi seperti Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili. Tujuannya untuk memahami bahan penyusun Zhúlóng, kecepatan pembentukannya, dan sejarahnya yang luar biasa.
Setiap potongan data dari galaksi ini adalah petunjuk menuju jawaban besar tentang bagaimana alam semesta membangun strukturnya yang kompleks.
Zhúlóng adalah pengingat bahwa alam semesta masih penuh kejutan. Ia adalah cermin purba yang memantulkan bayangan rumah kita di antara bintang, dan sekaligus mengingatkan kita bahwa masih banyak yang belum kita ketahui tentang sejarah kosmos.
Melalui matanya, kita menatap kembali ke masa lalu — dan mungkin, menemukan petunjuk tentang masa depan.
Baca juga: Apakah Galaksi Bima Sakti Mengorbit Sesuatu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.