KOMPAS.com - Setelah satu abad sejak pertama kali ditemukan, cumi kolosal (colossal squid) akhirnya berhasil direkam secara langsung di habitat alaminya. Namun, yang tertangkap kamera bukanlah monster laut yang mengerikan, melainkan seekor bayi mungil yang mempesona.
Pada tanggal 9 Maret lalu, tim ilmuwan dari Schmidt Ocean Institute yang tengah menjelajahi perairan di dekat Kepulauan South Sandwich, Samudra Atlantik Selatan, berhasil merekam momen langka: seekor bayi cumi kolosal yang tengah berenang di kedalaman sekitar 600 meter. Dengan panjang hanya 30 cm, penampilan cumi muda ini jauh dari gambaran makhluk laut raksasa yang selama ini dikenal publik.
Rekaman tersebut diambil menggunakan kendaraan bawah laut tanpa awak (ROV) bernama SuBastian, yang diluncurkan dari kapal riset Falkor. Video tersebut memperlihatkan cumi kecil yang transparan dengan tentakel mungil yang melayang lembut mengikuti arus laut.
Baca juga: Peneliti Berhasil Rekam Cumi-cumi Laut Dalam yang Sangat Langka
Cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) dikenal sebagai salah satu invertebrata terbesar di dunia. Hewan ini bahkan lebih besar dari cumi raksasa (Architeuthis dux) yang lebih populer. Diperkirakan, cumi kolosal dewasa bisa mencapai panjang hingga 14 meter—setara dengan panjang sebuah truk trailer—dan berat hingga 500 kilogram. Yang lebih mencengangkan lagi, mereka memiliki mata terbesar di dunia hewan, dengan diameter mencapai 27 cm—seukuran bola sepak.
Selama 100 tahun sejak spesies ini diidentifikasi pertama kali melalui potongan lengan dalam perut ikan paus sperma pada musim dingin tahun 1924-1925, cumi kolosal sangat jarang terlihat. Kebanyakan informasi yang diketahui ilmuwan berasal dari potongan tubuh yang ditemukan di perut paus atau dari bangkai yang secara tidak sengaja tertangkap nelayan.
"Sungguh menakjubkan akhirnya bisa melihat rekaman langsung seekor cumi kolosal muda di habitat aslinya," ujar Kat Bolstad, pakar cumi-cumian dari Auckland University of Technology, yang diminta untuk memverifikasi rekaman tersebut. "Selama ini, kita hanya mengenal mereka dari sisa mangsa dalam perut paus dan burung laut, atau sebagai pemangsa ikan toothfish yang tertangkap nelayan."
Baca juga: Mengapa Tidak Ada Cumi-cumi Raksasa di Penangkaran?
Cumi kolosal hidup di perairan dalam Samudra Selatan yang mengelilingi Antarktika. Seiring pertumbuhan, mereka tinggal semakin dalam: cumi muda hidup di kedalaman sekitar 500 meter, remaja bisa ditemukan antara 500 hingga 2.000 meter, dan cumi dewasa diyakini hidup lebih dalam lagi—di wilayah yang nyaris tidak terjamah manusia.
Hingga tahun 2015, hanya ada 12 spesimen lengkap cumi kolosal yang pernah ditemukan, dan sekitar setengahnya adalah cumi muda. Rekaman yang baru ini menjadi pengamatan pertama secara langsung di habitat alami, menjadikannya pencapaian luar biasa dalam dunia ilmu kelautan.
Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Terbesar di Dunia, Panjangnya Capai 14 Meter
Tidak hanya cumi kolosal yang berhasil direkam. Dalam ekspedisi sebelumnya pada Januari, tim dari kapal Falkor juga merekam rekaman pertama cumi kaca glasial (Galiteuthis glacialis) di alam liar. Ini membuktikan bahwa banyak kehidupan laut dalam yang belum terungkap.
"Dua penemuan cumi berbeda dalam dua ekspedisi berturut-turut adalah hal yang luar biasa," kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute. "Momen-momen ini mengingatkan kita bahwa lautan penuh dengan misteri yang belum kita pecahkan."
Baca juga: Seperti Apa Cumi-cumi Terbesar di Dunia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.