KOMPAS.com - Campak bukan sekadar penyakit masa kecil yang disertai demam dan ruam. Di balik gejala akut yang terlihat, terdapat ancaman jangka panjang yang serius, mulai dari penurunan daya tahan tubuh hingga penyakit saraf fatal bertahun-tahun setelah infeksi. Namun, semua itu sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.
Campak disebabkan oleh virus yang sangat menular. Dalam jangka pendek, anak-anak yang terinfeksi biasanya mengalami demam, batuk, pilek, dan ruam khas yang menyebar dari garis rambut ke seluruh tubuh. Seperti yang digambarkan oleh Patsy Stinchfield, perawat ahli penyakit infeksi dan mantan presiden National Foundation for Infectious Diseases (NFID), ruam ini seperti "ember berisi ruam yang dituangkan dari atas kepala."
Namun, bahaya campak tidak berhenti di situ. Sekitar 1 dari 5 anak yang tertular akan dirawat di rumah sakit, dan 1 dari 20 bisa mengalami pneumonia—penyebab utama kematian akibat campak pada anak. Dalam 1 dari 1.000 kasus, virus ini dapat menyebabkan pembengkakan otak (ensefalitis) yang berisiko menimbulkan kejang, kerusakan otak permanen, bahkan kebutaan atau tuli.
"Anak-anak yang datang ke ruang gawat darurat dan akhirnya bisa pulang tetap tampak seperti boneka lemas di pundak orang tua mereka," ujar Stinchfield. "Mereka benar-benar menderita."
Baca juga:
Yang lebih mengkhawatirkan adalah dampak jangka panjang yang tidak kasat mata. Campak menyerang sel-sel imun penting, seperti limfosit T, limfosit B, dan sel plasma jangka panjang—sel-sel yang menyimpan "ingatan" terhadap infeksi sebelumnya.
Sebuah studi pada 2019 yang dipimpin oleh Stephen Elledge dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa infeksi campak bisa menyebabkan hilangnya 11% hingga 73% antibodi yang sebelumnya telah dimiliki tubuh. "Artinya, Anda akan rentan terhadap penyakit-penyakit lain yang sebelumnya pernah Anda lawan," kata Elledge.
Untuk memulihkan antibodi yang hilang, seseorang harus terinfeksi kembali oleh penyakit-penyakit tersebut—sebuah risiko besar, terutama bagi anak-anak.
Lebih lanjut, studi pada 2015 menemukan bahwa anak-anak yang pernah menderita campak memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat infeksi lain dalam beberapa tahun setelahnya.
Baca juga:
Campak juga bisa bersembunyi dalam sistem saraf dan muncul kembali bertahun-tahun kemudian sebagai penyakit mematikan bernama subacute sclerosing panencephalitis (SSPE). Penyakit ini menyerang otak secara progresif: dimulai dari perubahan suasana hati dan tremor otot, hingga kehilangan kemampuan bicara, penglihatan, pendengaran, koma, dan akhirnya kematian.
"Orang yang Anda kenal perlahan berubah di depan mata Anda, dan kemudian menghilang," kata Ross Kedl, profesor imunologi dari University of Colorado.
SSPE paling sering menyerang anak-anak yang tertular campak sebelum usia 2 tahun, dengan risiko sekitar 1 dari 1.000 kasus. Risiko ini jauh lebih besar dibanding efek samping serius dari vaksin apapun, yang hanya sekitar 1–2 per sejuta.
Baca juga:
Sebelum vaksinasi massal, campak menjangkiti 3–4 juta orang per tahun di AS. Namun berkat vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang memiliki efektivitas 97%, angka tersebut anjlok drastis. Vaksin ini tidak hanya melindungi dari kematian akibat campak, tetapi juga dari komplikasi lanjutannya—termasuk SSPE.
Menurut Dr. Michelle Barron, direktur senior pengendalian infeksi di UCHealth, "Vaksin melindungi terhadap semua komplikasi ini." Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pengobatan yang bisa menurunkan risiko komplikasi campak, termasuk vitamin A yang kerap disalahartikan sebagai terapi. "Vitamin A bukan obat campak, melainkan bantuan untuk anak-anak malnutrisi," jelasnya.
Sayangnya, penurunan tingkat vaksinasi di berbagai wilayah telah menyebabkan merebaknya wabah campak di beberapa negara bagian AS, seperti Texas, New Mexico, Kansas, dan Ohio, serta di Meksiko dan Kanada.
Baca juga:
Di masa lalu, sebelum vaksin diperkenalkan, campak dan penyakit infeksi lainnya menyebabkan hampir 1 dari 5 anak meninggal sebelum usia 5 tahun. Vaksinasi sejak 1974 telah menyelamatkan lebih dari 154 juta jiwa di seluruh dunia.
Seperti yang ditegaskan oleh Elledge, "Vaksin ini jauh lebih penting dari yang kita kira." Perlindungan yang ditawarkan bukan hanya dari campak itu sendiri, tapi juga dari kerusakan jangka panjang yang tak terlihat—yang bisa muncul bertahun-tahun kemudian.
Vaksinasi bukan hanya keputusan pribadi, melainkan juga perlindungan kolektif terhadap mereka yang belum bisa divaksin, seperti bayi. Melindungi satu berarti melindungi semua.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.