KOMPAS.com - Bagi kamu yang gemar menikmati cokelat, kopi, atau bahkan segelas wine, ada kabar baik! Para ilmuwan menemukan bahwa makanan dan minuman ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 6.000 orang menemukan bahwa pola makan yang kaya akan makanan seperti buah, sayuran, cokelat, kopi, dan wine dapat menurunkan risiko sindrom metabolik.
Menurut Mayo Clinic, sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar perut, serta kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Penelitian ini merupakan bagian dari Brazilian Longitudinal Study of Adult Health, dengan melibatkan 6.387 peserta. Para peneliti meneliti pola makan peserta untuk mengidentifikasi hubungan antara asupan polyphenol dan faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga: Alternatif Kopi di Pagi Hari, Mana yang Terbaik?
Polyphenol adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai makanan, terutama yang berwarna cerah. Menurut Cleveland Clinic, makanan kaya polyphenol antara lain:
Isabela Benseñor, salah satu penulis penelitian dari University of São Paulo, menyatakan bahwa hasil ini adalah "kabar baik bagi mereka yang menyukai buah, cokelat, kopi, dan wine, karena semuanya kaya akan polyphenol."
Baca juga:
Penelitian ini dilakukan selama lebih dari delapan tahun, dan ditemukan bahwa 2.031 peserta mengalami sindrom metabolik. Namun, mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan kaya polyphenol memiliki risiko 22-23% lebih rendah terkena sindrom metabolik.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi polyphenol yang lebih tinggi berkaitan dengan:
Benseñor menegaskan, "Hasil penelitian kami tidak menyisakan keraguan: mempromosikan pola makan kaya polyphenol adalah strategi penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik."
Baca juga: Sindrom Metabolik, Kondisi yang Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Meskipun cokelat, kopi, dan wine memiliki manfaat, ahli gizi Stephanie Dunne dari Nutrition QED mengingatkan bahwa makanan ini tetaplah bisa berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Ia menjelaskan bahwa penelitian ini menganalisis pola makan peserta secara keseluruhan, bukan hanya efek dari satu jenis makanan tertentu. "Misalnya, phenolic acids dalam cokelat dan kopi juga ditemukan dalam buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian," ujarnya. Begitu juga dengan stilbenes dalam wine, yang juga terdapat dalam kulit anggur, kakao, kacang tanah, rhubarb, dan beri.
Ia menekankan bahwa hasil terbaik dalam penelitian ini didapat dari pola makan yang kaya akan berbagai makanan utuh, bukan hanya konsumsi cokelat, kopi, atau wine saja. "Kemungkinan besar, peserta penelitian yang memiliki risiko lebih rendah juga mengonsumsi lebih banyak biji-bijian utuh, sayur, buah, dan kacang-kacangan, serta mengurangi makanan olahan dan bergula," tambahnya.
Jadi, jika kamu suka cokelat, kopi, atau wine, kamu bisa menikmatinya dengan lebih tenang! Pola makan yang kaya polyphenol bisa menjadi strategi jitu untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit metabolik di masa depan.
Baca juga: Studi Ungkap Manfaat Menakjubkan Cokelat bagi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.