KOMPAS.com - Salah satu isu penting di dunia saat ini adalah masalah perubahan iklim dan ketahanan pangan.
Perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan pada pola cuaca, ketersediaan air, dan produktivitas pertanian.
Dampaknya terasa di seluruh dunia, termasuk di negara-negara seperti India dan Indonesia yang memiliki populasi besar dan bergantung pada sektor pertanian sebagai salah satu pilar ekonomi utama mereka.
Ancaman terhadap pertanian dan ketahanan pangan India
Perubahan iklim berpotensi mengancam mata pencaharian lebih dari sepertiga dari 1,4 miliar penduduk India. Selain itu, dampaknya juga global karena India baru-baru ini menjadi produsen kedua terbesar di dunia untuk biji-bijian sereal, termasuk beras dan gandum.
Dikutip dari Science Daily, Senin (04/09/2023) penelitian yang dipimpin oleh University of Michigan menemukan bahwa petani di India telah menyesuaikan diri dengan suhu yang semakin panas akibat pemanasan global.
Mereka mengambil lebih banyak air dari tanah untuk mengairi tanaman mereka.
"Kami menemukan bahwa petani di India telah meningkatkan penggunaan irigasi sebagai respons terhadap pemanasan global." ujar penulis senior Meha Jain, asisten profesor di Sekolah UM untuk Lingkungan dan Keberlanjutan.
"Perhatian ini penting karena India adalah konsumen air tanah terbesar di dunia dan menjadi sumber daya kunci untuk pasokan pangan regional dan global." sambungnya.
Para peneliti menganalisis data historis tentang tingkat air tanah, iklim, dan tekanan air tanaman untuk mencari perubahan terbaru dalam tingkat penipisan air akibat pemanasan.
Mereka juga menggunakan proyeksi suhu dan curah hujan dari 10 model iklim untuk memprediksi tingkat kehilangan air tanah di masa depan di India.
"Tanpa tindakan melestarikan air tanah, pemanasan global akan memperburuk masalah penipisan air tanah, yang dapat mengancam ketahanan pangan dan pasokan air."ujar Nishan Bhattarai dari Departemen Geografi dan Kelestarian Lingkungan di University of Oklahoma.
Studi sebelumnya menemukan bahwa perubahan iklim dapat menurunkan hasil panen pokok India hingga 20 persen pada pertengahan abad.
Tantangan Ketahanan Pangan di Indonesia
Tidak hanya di India, dikutip dari Center for World Trade Studies Universitas Gadjah Mada, Senin (04/09/2023), menurut Kepala Pusat Penelitian Studi Kebijakan Indonesia Felippa Ann Amanta, perubahan iklim dapat mengganggu ketersediaan pangan dan mengancam ketahanan pangan Indonesia.
Dikutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Senin (04/09/2023), pertanian memiliki peran sentral dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan ketahanan pangan di Indonesia. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dengan populasi besar yang rentan terhadap perubahan iklim.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menekankan pentingnya penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Ia juga mengingatkan bahwa ada banyak tantangan di depan, seperti menjaga populasi global yang diperkirakan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050.
Untuk itu, diperlukan sistem pangan yang inklusif, berkelanjutan, efisien, bergizi, dan sehat. Akses terhadap makanan berkualitas dan bernutrisi dianggap sebagai kebutuhan dasar untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
"Akses terhadap makanan yang aman memiliki potensi untuk menghasilkan dampak positif seperti pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, sementara pemborosan makanan dapat berdampak negatif pada lingkungan, masyarakat, dan ekonomi." ujar Laksana.
/sains/read/2023/09/05/080000923/perubahan-iklim-ancam-ketahanan-pangan-di-india-bagaimana-indonesia-