KOMPAS.com - Minum teh telah menjadi salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Meskipun mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat untuk tubuh, namun beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak dianjurkan minum teh.
Beberapa penelitian menunjukkan, minum teh dapat memberikan efek samping pada tubuh, terutama jika dikonsumsi secara berlebih.
Lantas, siapa saja yang tidak dianjurkan minum teh?
Baca juga: Siapa Saja yang Tidak Boleh Minum Teh Hitam? Ini 8 Daftarnya
Berikut beberapa kondisi yang harus membatasi asupan teh atau bahkan tidak dianjurkan minum teh sama sekali:
Orang yang menderita anemia atau kurang darah tidak dianjurkan minum teh. Ini karena teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi pada makanan, dikutip dari Healthline.
Akibatnya, tubuh tidak dapat menyerap zat besi dengan baik dan menyebabkan tubuh kekurangan zat besi. Padahal, zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah.
Selain itu, teh juga dapat menghambat penyerapan zat gizi lain, seperti folat dan vitamin B12, yang juga berperan penting dalam penyusun sel darah merah.
Jika tubuh memiliki kadar zat besi yang rendah, maka minum teh dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama untuk mereka yang menderita anemia.
Beberapa jenis teh secara alami mengandung kafein, seperti teh hitam dan teh hijau. Di mana, mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan gelisah.
Secangkir teh berukuran 240 mililiter (ml) rata-rata mengandung sekitar 11-61 miligram (mg) kafein, tergantung pada jenis dan metode penyeduhannya.
Penelitian menunjukkan, dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak mungkin menyebabkan kecemasan yang signifikan pada kebanyakan orang. Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein mungkin perlu membatasi asupannya.
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit atau tidak bisa tidur nyenyak. Mereka yang mengalami kondisi ini tidak dianjurkan minum teh, terutama di sore menjelang malam hari.
Pasalnya, beberapa teh secara alami mengandung kafein yang dapat mengganggu siklus tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan, kafein dapat menghambat produksi melatonin yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Adapun, melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak untuk tidur.