KOMPAS.com - Radang usus buntu (apendisitis) terjadi ketika usus buntu seseorang tersumbat, terinfeksi, dan meradang.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami nyeri di perut kanan bawah atau nyeri di dekat pusar yang bergerak ke bawah.
Pada beberapa kasus, penderita radang usus buntu juga mengalami kehilangan selera makan, mual, muntah, perut kembung, dan sulit buang air kecil.
Radang usus buntu tidak selalu dapat dicegah, namun Anda dapat mengurangi risiko itu dengan memperbaiki pola makan.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Usus Buntu yang Patut Diwaspadai, Kenali Sebelum Terlambat!
Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya dihindari karena memicu radang usus buntu?
Dikutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa laporan yang menyebut bahwa biji-bijian atau kacang yang tidak tercerna dan tersangkut di lubang usus buntu dapat menyebabkan peradangan.
Sementara, menurut Healthera, makanan yang sulit dicerna akan menyebabkan sembelit dan memicu penyumbatan pada usus buntu.
Berikut ini beberapa makanan yang dapat menyebabkan radang usus buntu:
Biji-bijian kecil dari buah-buahan seperti stroberi atau kacang-kacangan terkadang dapat tersangkut di usus buntu.
Penyumbatan ini dapat memicu peradangan yang dikenal sebagai radang usus buntu.
Baca juga: Kenali Gejala Radang Usus Buntu Sebelum Usus Pecah dan Berakibat Fatal
Dikutip dari Medical News Today, makanan yang mengandung tepung olahan, seperti roti putih, adonan pizza, kue, dan makanan panggang, semuanya rendah serat.
Jika dikonsumsi dalam diet rendah serat, maka bisa menyebabkan sembelit.
Perlu dicatat bahwa beberapa orang dengan masalah pencernaan merasa bahwa mengonsumsi makanan berserat tinggi dapat memperburuk gejala mereka.
Namun, jika menambah asupan serat tidak membantu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.