优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

TikTokification: Fenomena Short Attention Span Gen Z

优游国际.com - 24/04/2025, 13:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di
Editor

Oleh: Aurora Jovani dan Niken Widi Astuti*

WAIT! They don’t love me like I love you”, “O ii a i o u iii ai”, “Queen never cry”. Apakah anda mengenal ungkapan ketiga hal tersebut?

Jika iya, mungkin Anda perlu mengetahui fenomena berikut ini.

Saat hari libur, Anda berencana menonton film di laptop. Namun 5 menit setelah film mulai, justru menjadi bosan dan membuka gawai menggulirkan layar melihat video TikTok yang tidak ada habisnya.

Sama halnya ketika sedang belajar, tidak lama kemudian merasa bosan dan mencari lagu untuk menemani belajar. Namun, menjadi lupa waktu karena terlalu asyik mencari lagu yang sesuai.

Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk menyelesaikan berbagai tugas menjadi tidak efektif dan seluruh kegiatan tidak dilakukan dengan sepenuh hati.

Baca juga:

AI generated image

Mengutip dari Cambridge Dictionary, attention span atau rentang perhatian adalah periode di mana Anda dapat tetap tertarik atau mendengarkan sesuatu dengan saksama.

Seseorang yang memiliki masalah attention span sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus lama atau berkelanjutan, seperti membaca buku, bekerja, bahkan menonton film.

Fakta bahwa banyak media sosial yang memberikan ruang untuk membuat video pendek, seperti YouTube Shorts, TikTok, dan Instagram Reels menjadikan rentang perhatian manusia semakin menurun.

Menurut Bushan (2021), platform media sosial tersebut membuat otak terus mencari hal yang dapat secara cepat memberikan kepuasan (gratification) dan sesuatu yang baru. Setiap kita scroll TikTok, akan selalu ada konten baru yang disediakan.

Membuat video pendek sudah menjadi tren baru dalam seluruh konten platform media sosial yang disebut dengan "TikTokification".

Platform berbentuk video berdurasi pendek yang rata-rata tidak mencapai 1 menit telah menjadi lahan mempromosikan barang, membuat video lucu singkat, video tutorial, video a day in my life, dan sebagainya.

Baca juga:

Penelitian oleh Asif dan Kazi (2024) menemukan bahwa konten video berdurasi pendek memengaruhi prestasi akademik murid-murid.

Beberapa murid yang menonton video pendek selama lebih dari 4 jam menyampaikan bahwa mereka lebih sulit konsentrasi, sulit menyimpan informasi, dan lebih memilih gratifikasi instan daripada konten yang lebih panjang.

Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini telah menjadi masalah yang mendunia. Dilansir dari Business of Apps, jumlah pengguna aktif bulanan TikTok mencapai 1,73 miliar di kuartal III tahun 2024. 

Halaman:


Terkini Lainnya

BPOM Tarik Izin Edar Alat Penambah Stamina Pria Berkedok Kosmetik

BPOM Tarik Izin Edar Alat Penambah Stamina Pria Berkedok Kosmetik

Tren
7 Tanda Stroke yang Bisa Dilihat di Wajah, Apa Saja?

7 Tanda Stroke yang Bisa Dilihat di Wajah, Apa Saja?

Tren
Tanda Awal Kanker Kolorektal yang Meningkat di Kalangan Gen Z, Siapa Paling Berisiko Terkena?

Tanda Awal Kanker Kolorektal yang Meningkat di Kalangan Gen Z, Siapa Paling Berisiko Terkena?

Tren
8 Tanda Kerusakan Pankreas yang Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Cirinya

8 Tanda Kerusakan Pankreas yang Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Cirinya

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2025

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2025

Tren
Ada Kegiatan Hari Buruh di Monas, 39 Kereta Api Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara

Ada Kegiatan Hari Buruh di Monas, 39 Kereta Api Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara

Tren
Apa Konsekuensi jika Tak Punya KTP hingga Usia 22 Tahun? Ini Kata聽Dukcapil

Apa Konsekuensi jika Tak Punya KTP hingga Usia 22 Tahun? Ini Kata聽Dukcapil

Tren
Tanda-tanda Kanker Paru-Paru yang Sering Diabaikan, Cegah sejak Dini

Tanda-tanda Kanker Paru-Paru yang Sering Diabaikan, Cegah sejak Dini

Tren
Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2025, Pertamax hingga Dexlite Turun

Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2025, Pertamax hingga Dexlite Turun

Tren
Tanda-tanda Psikopat di Kehidupan Sehari-hari, Bisa Jadi Ada di Sekitarmu

Tanda-tanda Psikopat di Kehidupan Sehari-hari, Bisa Jadi Ada di Sekitarmu

Tren
4 Manfaat Makan Cokelat bagi Penderita Gangguan Ginjal, Apa Saja?

4 Manfaat Makan Cokelat bagi Penderita Gangguan Ginjal, Apa Saja?

Tren
Gejala Kanker yang Dapat Dirasakan pada Mulut, Perut, dan Saluran Pernapasan

Gejala Kanker yang Dapat Dirasakan pada Mulut, Perut, dan Saluran Pernapasan

Tren
Apakah Penderita Gangguan Ginjal Boleh Minum Kopi? Ini Kata Penelitian

Apakah Penderita Gangguan Ginjal Boleh Minum Kopi? Ini Kata Penelitian

Tren
BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2025

BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2025

Tren
[POPULER TREN] Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki | Tanda Stroke pada Kaki

[POPULER TREN] Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki | Tanda Stroke pada Kaki

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau