优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Lewat Rekayasa Genetika, Serigala Purba Lahir Kembali dari Kepunahan

优游国际.com - 08/04/2025, 13:28 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan berhasil membangkitkan kembali spesies yang telah punah selama ribuan tahun. Tiga anak serigala purba (dire wolf) telah lahir melalui teknologi rekayasa genetika, menandai tonggak baru dalam bidang bioteknologi dan konservasi spesies.

Perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences, yang sebelumnya dikenal lewat proyek ambisius menghidupkan kembali mammoth berbulu, menyebut pencapaian ini sebagai “de-extinction pertama di dunia”.

“Tim kami mengambil DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun, dan menghasilkan anak-anak serigala purba yang sehat,” kata Ben Lamm, CEO Colossal, dalam sebuah pernyataan. “Dulu pernah dikatakan bahwa ‘teknologi yang cukup maju tidak bisa dibedakan dari sihir.’ Hari ini, tim kami memperlihatkan sedikit keajaiban yang mereka kerjakan.”

Baca juga: Temuan Serigala Siberia Terawetkan di Es Selama 44.000 Tahun

Apa Itu Dire Wolf?

Dire wolf (Aenocyon dirus) adalah spesies karnivora besar yang hidup di Amerika Utara dan punah sekitar 12.500 tahun yang lalu. Mereka terkenal dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibanding serigala abu-abu (Canis lupus), serta memiliki gigi yang kuat dan lolongan yang khas. Spesies ini juga diangkat menjadi ikon budaya populer, salah satunya sebagai "Ghost", serigala milik Jon Snow dalam serial Game of Thrones.

Bagaimana Mereka Diwujudkan Kembali?

Proses menciptakan kembali serigala purba ini mirip dengan teknik kloning domba Dolly pada tahun 1996. Namun, karena serigala purba telah punah, tidak mungkin mengambil sel hidup mereka. Oleh karena itu, para ilmuwan membangun kembali genom serigala purba dengan membandingkan DNA dari fosil dengan DNA kerabat dekatnya seperti serigala, rubah, dan serigala emas.

Dari hasil analisis, tim Colossal menemukan 20 perbedaan penting dalam 14 gen yang memberi ciri khas pada serigala purba — seperti ukuran tubuh lebih besar, bulu putih, gigi besar, dan suara lolongan yang dalam. Gen-gen ini kemudian disunting ke dalam sel darah dari serigala abu-abu modern menggunakan teknologi CRISPR.

Setelah itu, inti sel dari “sel serigala purba” ini dimasukkan ke dalam sel telur serigala abu-abu yang inti aslinya telah diangkat. Sel telur tersebut kemudian dimatangkan di laboratorium hingga menjadi embrio, lalu ditanamkan ke dalam rahim anjing domestik — yang secara ilmiah termasuk dalam subspesies serigala abu-abu.

Baca juga: Nenek Moyang Anjing Berasal dari 2 Jenis Serigala Purba

Kelahiran Romulus, Remus, dan Khaleesi

Sebanyak 45 embrio berhasil dikembangkan, tetapi hanya tiga yang berkembang menjadi anak srigala yang sehat. Anak pertama, Romulus dan Remus, lahir melalui operasi caesar pada 1 Oktober 2024. Beberapa bulan kemudian, Khaleesi lahir dari induk berbeda.

Ketiga anak anjing ini menunjukkan tanda-tanda khas serigala purba, termasuk bulu putih bersih dan lolongan dalam. Colossal merilis dokumentasi bagaimana mereka tumbuh dari bayi ke masa anak-anak, belajar melolong dan berjalan untuk pertama kali.

Baca juga: Kenapa Serigala Melolong?

Perubahan genetika membuat anak-anak serigala berbulu tebal dan putih. Colossal Biosciences Perubahan genetika membuat anak-anak serigala berbulu tebal dan putih.

Apakah Ini De-Ekstingsi Pertama?

Meski Colossal menyebutnya sebagai de-extinction pertama di dunia, upaya serupa pernah dilakukan pada tahun 2003. Saat itu, ilmuwan di Spanyol berhasil mengkloning spesies kambing liar yang punah, bucardo (Capra pyrenaica pyrenaica). Sayangnya, anak kambing tersebut hanya hidup beberapa menit setelah lahir. Oleh karena itu, keberhasilan kelahiran dan kelangsungan hidup dire wolf ini dianggap sebagai de-extinction sejati pertama yang berhasil.

Selain serigala purba, Colossal juga mengumumkan kelahiran dua kelompok anak serigala merah hasil kloning — spesies serigala paling terancam punah di dunia. Ini memperlihatkan potensi besar teknologi ini dalam mendukung konservasi spesies yang nyaris punah.

Tak hanya itu, beberapa bulan sebelum pengumuman ini, Colossal juga memperkenalkan "tikus berbulu mammoth", yang memiliki karakteristik mirip rambut tebal mammoth zaman es. Ini menjadi langkah besar menuju tujuan perusahaan untuk menghidupkan kembali mammoth berbulu pada tahun 2028.

Dengan pencapaian ini, dunia memasuki babak baru dalam hubungan antara manusia, teknologi, dan alam. Dari sekadar menyelamatkan spesies yang terancam, kini kita menyaksikan langkah nyata untuk menghidupkan kembali mereka yang telah lama hilang. Pertanyaannya: sampai sejauh mana kita akan melangkah?

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Tikus Berbulu, Upaya Menghidupkan Kembali Mammoth?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau