Oleh karena itu, alih-alih mendorong pemisahan yang bisa menambah kompleksitas birokrasi, sebaiknya kita fokus pada peningkatan kolaborasi dan sinergi antara BRIN dan Kementan demi kemajuan pertanian Indonesia.
Semangat ini relevan dengan keputusan Rapat Kerja DPR dengan dengan Menteri Pertanian, Kamis, 20 Juni 2024, pada Bagian II. Kesimpulan dan Keputusan, poin 5, yang menyatakan : ‘Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk memaksimalkan kolaborasi antara Badan Standardisasi Instrumen Pertanian dan BRIN sektor Pertanian’.
Dengan demikian arahan nasional adalah peningkatan kolaborasi dan bukan pengembalian Balitbangtan ke Kementan.
Dalam konteks globalisasi dan tantangan lingkungan yang semakin kompleks, investasi dalam penelitian dan pelestarian sumber daya genetik adalah investasi jangka panjang yang strategis.
Baca juga: Pentingnya Jamur untuk Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19
Sinergi-harmonisasi dan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Kementerian / Lembaga Pemerintah, akademisi, petani, dan masyarakat lokal, dan kalangan swasta baik skala nasional ataupun internasional sangatlah dibutuhkan dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik ini secara berkelanjutan.
Hanya dengan melibatkan semua pihak dan memprioritaskan keberlanjutan, Indonesia dapat memastikan kedaulatan pangan dan keberlanjutan lingkungan yang kokoh untuk generasi mendatang.
Semoga kita dapat mengatasi tantangan disharmoni kelembagaan dan segera fokus pada penanggulangan ancaman krisis pangan yang semakin terasa.
Rubiyo dan Dwinita Wikan Utami
Peneliti pada Organisasi Riset Pertanian dan Pangan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.