优游国际

KOMPAS.com - Sotong termasuk dalam kelas moluska yang disebut cephalopoda. 

Cephalopoda telah ada selama sekitar 500 juta tahun dan mereka adalah beberapa hewan paling cerdas di laut. 

Sotong adalah hewan yang pintar. Ia dikenal memiliki beberapa kemampuan yang luar biasa, seperti kamuflase untuk menghindari pemangsa.

Dilansir dari How Stuff Works, berikut adalah beberapa alasan sotong disebut hewan yang pintar.

1. Ahli kamuflase

Seperti bunglon, sotong dapat mengubah warna dan teksturnya untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya. 

Baca juga: Cara Sotong Berkembang Biak

Para peneliti menemukan bahwa sotong dapat "membekukan" palet kamuflase dengan mengunci ratusan struktur kecil di kulit mereka hingga satu jam. 

Trik ini memungkinkan sotong untuk menahan penyamaran mereka untuk waktu yang lama agar tidak terdeteksi oleh predator. 

2. Bisa menghitung

Sebuah studi tahun 2016 menempatkan 54 sotong (Sepia pharaonis) dalam sebuah tangki, bersama dengan dua kotak transparan. 

Setiap sisi kotak berisi jumlah udang yang berbeda untuk dimakan. Ini memaksa sotong untuk memilih kotak dengan udang yang lebih banyak. 

Para peneliti mengubah rasio udang setiap kali dan bahkan bermain-main dengan udang yang lebih besar dan mati untuk melihat bagaimana kondisi tersebut menjadi faktor dalam pengambilan keputusan cumi-cumi.

Baca juga: Cara Sotong Melindungi Diri dari Pemangsa

Para peneliti menemukan bahwa sotong tidak memiliki masalah dalam memilih udang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang lebih kecil.

3. Memiliki senjata tersembunyi

Di bawah tentakel sotong terdapat paruh setajam silet, yang mirip seperti paruh burung beo. 

Senjata tersembunyi ini memungkinkan sotong untuk menangkap kepiting, moluska dan hewan bercangkang keras lainnya.

4. Menipu sotong yang lebih besar

Sotong jantan yang besar biasanya memenangkan sotong betina, tetapi sotong jantan kecil juga masih memiliki kesempatan.

Baca juga: Apakah Sotong Mempunyai Tulang?

Sotong kecil melakukan ini dengan membelah warna untuk menunjukkan "pola feminin" di sisi tubuhnya menghadap sotong jangan yang lebih besar sambil menunjukkan sisi "maskulin" kepada betin pilihannya. 

Kemudian, ia mendekatinya dan mulai kawin sebelum pejantan lain mengetahuinya.