Bagan perbandingan di samping menyoroti nutrisi paling penting dari masing-masing telur.
Kandungan nutrisi tersebut untuk 3,5 ons (100 gram) telur bebek dan ayam yang dimasak.
Secara keseluruhan, telur rendah karbohidrat dan serat, tetapi kaya akan protein dan sumber lemak yang baik.
Mereka juga mengandung banyak vitamin dan mineral, terutama kolin, riboflavin, selenium, vitamin A, dan vitamin B12.
Meskipun kedua jenis telur tersebut bergizi, telur bebek cenderung mengandung sejumlah nutrisi yang lebih tinggi daripada telur ayam, termasuk folat, zat besi, dan vitamin B12.
Telur bebek mengandung 168 persen atau lebih DV untuk vitamin B12.
Tubuh Anda membutuhkan vitamin B12 untuk tugas-tugas tertentu, seperti membangun DNA dan sel darah merah baru.
Namun, putih telur ayam cenderung mengandung lebih banyak protein seperti ovalbumin, conalbumin, dan lisozim daripada putih telur bebek.
Para ilmuwan percaya protein ini dan protein lain dalam telur memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan penghambat kanker.
Beberapa orang secara keliru percaya bahwa hanya putih telur yang mengandung protein.
Baca juga:
Namun, kuning telur sebenarnya juga mengandung dengan protein, meski lebih sedikit dari putihnya.
Putih dan kuning telur bebek dan ayam kaya akan peptida bioaktif yang bermanfaat.
Peptida ini adalah partikel protein yang dapat meningkatkan kesehatan optimal pada manusia.
Karena banyaknya nutrisi penunjang kesehatan yang terkandung dalam telur bebek dan telur ayam, dengan mengonsumsi salah satu jenis telur dapat memberi manfaat untuk kesehatan.
Berikut ini beberapa manfaat khusus dari kedua jenis telur tersebut.
1. Dapat mencegah kekurangan vitamin D.
Telur bebek dan telur ayam mengandung jumlah vitamin D. Masing-masing memberikan antara 8–9 persen DV dalam porsi 3,5 ons (100 gram).
Lebih lanjut, beberapa penelitian pada hewan dari beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat mencegah kekurangan vitamin D.
Satu studi selama 8 minggu yang memberi makan tikus diabetes dengan telur utuh, menunjukkan bahwa itu berhasil meningkatkan kadar vitamin D hingga 130 persen, dibandingkan dengan tikus yang diberi diet berbasis protein.
Tikus yang makan makanan telur utuh juga memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi daripada tikus yang diberi suplemen vitamin D dengan diet berbasis protein.
Namun, penelitian tentang bagaimana telur bebek dan telur ayam memengaruhi status vitamin D masih terbatas, dan para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menyelidiki hal ini.