优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Ma'rufin Sudibyo

Orang biasa saja yang gemar melihat bintang dan menekuri Bumi.

Bukan Asteroid Pemicu Kiamat

优游国际.com - 04/05/2020, 19:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di
Editor

Satu planet gas raksasa lainnya bahkan terdorong demikian jauh hingga terpental keluar dari lingkungan tata surya, dipaksa mengembara di ruang antarbintang.

Penataan ulang ini berdampak sangat besar bagi kawanan asteroid. Sebagian dipaksa mendekat ke Matahari dan membentuk populasi Sabuk Asteroid Utama dan Asteroid dekat-Bumi. Sebagian kecil lainnya terjebak dalam penjara gravitasi Jupiter dan membentuk populasi asteroid Trojan.

Sementara itu, sebagian besar lainnya dipaksa menjauhi Matahari dan hanya bisa bergentayangan di tepian tata surya nan dingin membekukan. Mereka membentuk kawasan Sabuk Kuiper-Edgeworth di bagian tengah dan awan komet Opik-Oort di tepi terluar tata surya.

Lalu, sisanya terpaksa terusir keluar dari lingkungan tata surya.

Dengan sejarah pembentukannya yang demikian riuh, asteroid tak pernah tenang sepanjang hidupnya. Orbit lebih lonjong (eksentrik) dan bidang orbit lebih miring (terinklinasi) menjadikan tiap asteroid mudah dihegemoni gravitasi planet-planet besar. Terutama Jupiter.

Gangguan gravitasi membuat orbit setiap asteroid secara alamiah tidak stabil, sehingga selalu berubah dari waktu ke waktu secara gradual.

Perubahan orbit bahkan terjadi pula oleh faktor internal, terutama ketidakseimbangan penyinaran Matahari yang mengubah rotasi asteroid dan kemiringan kutub-kutubnya. Perubahan ini menyebabkan umur rata-rata sebuah asteroid hanya berkisar 100 juta tahun.

Asteroid Potensi Bahaya

Sebuah asteroid akan lenyap manakala berbenturan antar sesamanya menghasilkan kepingan-kepingan lebih kecil, menubruk planet, atau dihentakkan keluar dari lingkungan tata surya.

Sifat orbit yang tidak stabil dan potensinya untuk berbenturan dengan planet juga dimiliki asteroid dekat-Bumi.

Berdasarkan potensi dampak tumbukannya, maka ada sub-klasifikasi asteroid-dekat Bumi yang disebut Asteroid Potensi Bahaya (APB), yakni asteroid-asteroid dekat-Bumi berdiameter minimal 100 meter dan memiliki jarak perlintasan-dekat maksimal 7,5 juta kilometer (19,5 kali lipat lebih jauh dari Bulan).

Bilamana menumbuk Bumi, sebuah asteroid berpotensi bahaya berdiameter 100 meter saja akan melepaskan energi setara kekuatan bom nuklir super Tsar Bomba, bom nuklir terdahsyat yang pernah dibangun manusia sepanjang sejarah, sehingga sangat berdampak bilamana menghantam sebuah kota.

Satu-satunya bahaya dari sebuah asteroid adalah bilamana bertumbukan dengan Bumi. Dampak tumbukannya dapat disetarakan dengan dampak ledakan nuklir, minus persoalan radiasinya. Jika energi tumbukannya cukup besar maka dampaknya menyerupai letusan besar gunung berapi, minus hempasan awan panas dan lava pijarnya.

Lewat ekstrapolasi data empirik ujicoba detonasi senjata nuklir, ilmuwan umumnya menyepakati apabila energi tumbukannya lebih besar dari 1.000 megaton TNT maka dampak tumbukan akan bersifat global.

Dengan kata lain, sebuah asteroid berpotensi bahaya dengan diameter 300 meter yang jatuh menumbuk Bumi sudah cukup untuk memantik bencana global, dalam wujud meredupnya pencahayaan Matahari seiring tebaran tabir surya alamiah di ketinggian lapisan stratosfer. Situasi itu serupa dengan efek tahun tanpa musim panas yang didemonstrasikan Letusan Tambora 1815 dua abad silam.

Bilamana sebutir asteroid berdiameter 2.500 meter jatuh menumbuk Bumi, maka dampaknya akan dua kali lipat lebih dahsyat ketimbang Letusan Toba Muda 75.000 tahun silam. Letusan gunung berapi terdahsyat yang pernah disaksikan di muka Bumi dalam kurun 27 juta tahun terakhir dengan dampak lingkungan sangat parah.

Jelas kiamat, dalam arti kematian makhluk hidup secara besar-besaran hingga ke titik ekstrim, akan terjadi.

Beruntung, ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah mampu merekayasa jejaring pemantauan asteroid berpotensi bahaya seperti ini. Jejaring tersebut adalah bagian dari sistem peringatan dini, sama persis dengan sistem sejenis dalam mitigasi bencana gempa bumi, tsunami maupun letusan gunung berapi.

Hingga 3 Mei 2020, jejaring tersebut telah menemukan 2.018 butir asteroid berpotensi bahaya. Namun hingga saat ini tak satupun yang benar-benar memiliki potensi besar mengancam Bumi hingga seabad ke depan. Mereka semua hanya melintas-dekat. Jadi, asteroid pemicu kiamat itu belum ada.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau