KOMPAS.com - Ada soto legendaris yang punya banyak pelanggan di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Kedai soto yang dibuka sejak 1987 ini bernama Soto Betawi Sambung Nikmat H Ridwan.
Putra keempat sekaligus penerus usaha Soto Betawi Sambung Nikmat H Ridwan, Suhada (48) bercerita sebelum berjualan makanan, mendiang ayahnya adalah tukang sayur keliling.
Suatu ketika, H Ridwan terbesit memulai usaha makanan khas Betawi.
"Sebelum bikin soto, beliau sempat jualan nasi uduk pada tahun 1985," ujar Suhada (48) pada
Baca juga: Sejarah Soto Tangkar Betawi yang Terbuat dari Tulang Iga
H Ridwan berjualan nasi uduk betawi selama dua tahun, lalu ia beralih menjual soto betawi.
Suhada bercerita ayahnya senang berimprovisasi untuk resep masakan. Sampai akhirnya, H Ridwan berhasil membuat soto betawi yang ia idamkan.
Pelanggan Soto Betawi Sambung Nikmat H Ridwan kian banyak, hingga pada 1990 kedai soto ini semakin terkenal.
"Awal pertama kali jualan udah langsung di rumah. Dulu enggak besar lahan jualannya hanya sekitar 60 meter persegi," cerita Suhada.
Suhada bercerita sang ayah berhasil membeli rumah tetangganya dari hasil jualan soto.
Alhasil, luas kedai soto keluarga ini mencapai hampir 400 meter sekarang.
Sampai saat ini Soto Betawi Sambung Nikmat H Ridwan memiliki pelanggan setia dan lintas generasi.
Baca juga: Apa Itu Aer Manis? Minuman Tradisional Betawi Berkhasiat untuk Kesehatan
"Pelanggan saya ini turun temurun. Dari bapaknya ke anaknya. Saya masih bisa kenalin, pelanggan-pelanggan lama, anak-anak mereka seperti apa," kata Suhada.
Suhada juga pernah melayani pelanggan yang ingin memboyong soto ke luar negeri. Ia mengaku sotonya pernah dipesan untuk dibawa ke Singapura, Belanda, Inggris, dan Belgia.
Soto Betawi Sambung Nikmat H Ridwan termasuk golongan premium, sebab harga seporsinya Rp 75.000.
Namun, Suhada menjamin harga tersebut sepadan dengan kualitas dan rasanya.