优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sego Kucing Rp 1.000, Menu Khas di House of Raminten Yogyakarta

优游国际.com - 24/04/2025, 15:31 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Hamzah Sulaiman, pemilik House of Raminten Yogyakarta, meninggal dunia pada usia 75 tahun pada Kamis (24/4/2025).

Semasa hidupnya, Hamzah dikenal sebagai pegiat budaya dan kuliner Jawa. Salah satunya melalui restoran House of Raminten Yogyakarta.

Baca juga:

Sego kucing alias nasi kucing menjadi incaran pelanggan saat datang ke restoran tradisional Jawa di Kota Baru, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersebut.

House of Raminten Yogyakarta menjual seporsi sego kucing dengan harga mulai Rp 1.000 sampai Rp 8.000, tergantung pilihan nasi dan lauknya. Ada opsi single, double, triple, serta tambah lauk telur, saat memesan sego kucing di House of Raminten.

Sego kucing disajikan dengan lauk sederhana, seperti tempe orek, ikan teri, dan sambal dalam ukuran mini.

Pemilik House of Raminten Jogja, Hamzah Sulaiman meninggal dunia.Raminten Pemilik House of Raminten Jogja, Hamzah Sulaiman meninggal dunia.

Menambah spesial sajian tradisional ini, penyajian sego kucing biasanya dibungkus dengan daun pisang dan kertas nasi.

Lewat situs resminya, House of Raminten menulis, sego kucing merupakan menu mula-mula di restoran milik Hamzah yang berhasil menarik banyak peminat.

Baca juga:

Restoran dengan desain antik disertai interior Jawa kental tersebut mulanya adalah warung jamu kecil.

Aneka jamu untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk kunyit asam dan beras kencur, dijual oleh Hamzah saat memulai bisnis kuliner ini pada 2008 silam.

Sejarah sego kucing

Tampak depan House of Raminten Yogyakarta.Dok. Wikimedia Commons/Okkisafire Tampak depan House of Raminten Yogyakarta.

Kata "sego" berarti nasi dalam bahasa Jawa. Masyarakat Jawa biasa mengenal menu ini dengan sebutan sego kucing, sedangkan di luar Jawa, makanan ini biasa disebut sebagai nasi kucing.

Tidak ada perbedaan antara sego kucing dan nasi kucing, selain penyebutan menurut bahasa daerah.

Sejarah sego kucing diperkirakan muncul pada awal abad ke-20 sebagai perlawanan pada makanan mahal yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Pasar Kranggan Yogyakarta untuk Pecinta Kuliner

Selama masa itu, angkringan sego kucing menjadi tempat berkumpulnya rakyat biasa, buruh, mahasiswa, dan seniman.

Saat ini, sego kucing bisa dinikmati semua kalangan dan tersedia di banyak angkringan di pulau Jawa dengan harga ramah di kantong.

Baca juga: Kenapa Nasi Angkringan Disebut Nasi Kucing?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau