优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Media Asing Soroti Kasus Keracunan MBG di Indonesia, Apa Kata Mereka?

优游国际.com - 27/04/2025, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber , ,

"Saya merasa pusing, mual, dan muntah," kata korban, sebagaimana diberitakan BBC.

BBC menulis, program MBG yang menelan anggaran 28 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 471 triliun itu justru dinilai menimbulkan masalah keamanan pangan dan memicu terjadinya protes terhadap pemerintah.

Padahal, biaya tersebut terbilang mahal dibanding dengan program yang sama yang dilakukan di beberapa negara di dunia.

Peneliti tamu di ISEAS Yusof Ishak Institute Maria Monica Wihardja mengatakan kepada BBC, bahwa tidak ada bukti mengenai urgensi pelaksanaan program MBG yang menjadi janji Presiden saat kampenye untuk mengatasi stunting.

Menurut survei nasional 2024, kurang dari 1 persen rumah tangga Indonesia yang tidak makan satu hari dalam sehari.

Rentetan kasus keracunan massal ini justru membuat orang tua mulai menyiapkan makan siang buatan sendiri untuk anak-anak mereka.

Baca juga: Berkaca dari Kasus MBG, Apa Gejala dan Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

2. Malaymail: keracunan massal dan korupsi menjadi tantangan MBG

Media negara tetangga, Malaymail ikut menyoroti kasus keracunan massal MBG.

Melalui artikel berjudul "Budget cuts and food poisoning: The complex reality of Indonesia's free school meals" yang dipublikasikan pada Jumat (25/4/2025), mereka menyebut program yang ditujukan untuk 80 juta anak sekolah di Indonesia itu telah menghadapi tantangan yang signifikan sejak awal.

Sejak dimulai pada Januari 2025, program MBG telah mendapat kritik terkait dengan pendanaan dan pelaksanaannya.

Kekhawatiran soal keamanan pangang juga sudah mengganggu inisiatif program MBG sejak awal.

Malaymail kemudian mengutip keterangan dari Peneliti di Center of Reform on Economics Indonesia Eliza Mardian, yang menilai MBG terlalu tergesa-gesa sehingga pelaksanaannya kurang optimal.

"Ketergesaan ini akhirnya mengorbankan kualitas dan efektivitas, yang justru memperburuk persepsi publik terhadap program ini," kata dia.

Padahal, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan lebih dari 10 miliar dollar AS untuk program ini, yang berpotensi menjadi program makan gratis paling mahal di dunia.

Sebagai perbandingan, India menghabiskan 1,5 miliar dollar AS setiap tahun untuk memberikan makan gratis kepada 120 juta anak. Sementara Brasil juga menghabiskan dana yang sama untuk 40 juta anak sekolah.

Untuk membiayai program ambisius ini, Presiden telah mencari dukungan kepada pemimpin bisnis kaya di Indonesia dan menerima pendanaan dari China.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau