ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

5 Fakta Pelecehan Seksual oleh Dokter di RS Persada Malang, Korban Trauma 3 Tahun

ÓÅÓιú¼Ê.com - 17/04/2025, 09:45 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di Indonesia kembali terjadi.

Kali ini, pelecehan seksual dilakukan oleh oknum dokter berinisial AY di salah satu rumah sakit swasta Kota Malang, Jawa Timur yang terjadi pada 2022 silam.

Kasus ini menambah daftar panjang pelaku pelecehan seksual di lingkup medis yang muncul di tengah perjalanan kasus pelecehan oleh dokter PPDS Unpad dan dokter kandungan di Garut.

Seorang pasien berinisial QAR mengaku dilecehkan oleh oknum dokter AY saat menjalani pengobatan di rumah sakit.

Saat itu, korban tengah menjalani rawat inap VIP selama 3 hari dan dilecehkan oleh dokter tersebut.

Berikut sederet fakta kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter AY di Kota Malang.

Baca juga: Penjelasan Psikologis Mengapa Korban Pelecehan Seksual Terkadang Tidak Berontak

1. Pelecehan terjadi saat korban berlibur dan sakit

Melalui penasihat hukumnya Satria Marwan, QAR mengungkapkan kronologi pelecehan seksual yang dilakukan dokter AY kepada dirinya yang sebenarnya sudah terjadi pada September 2022 silam.

"Kejadian itu terjadi pada September 2022, dia ke Malang untuk berlibur lalu sakit dan datang ke rumah sakit swasta yang terbaik menurut Google," kata Satria dikutip dari , Kamis, (17/4/2025).

Peristiwa dimulai saat QAR menjalani pemeriksaan kondisi kesehatannya pada 26 September 2022 dini hari.

Setelah mendapatkan pengobatan, korban lalu diizinkan pulang dari rumah sakit oleh dokter.

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, QAR diminta dokter AY agar memberikan nomor telepon guna memonitoring perkembangan kesehatannya.

"Korban memberikan kontaknya ke bagian meja perawat, katanya, kalau ada perkembangan (hasil pemeriksaan kesehatan) bisa dikontak langsung oleh rumah sakit," terang Satria.

Baca juga: Kenapa Dokter, Dosen, dan Polisi Justru Jadi Pelaku Kekerasan Seksual?

2. Dokter AY melakukan spam chat

Pada hari yang sama dokter AY mengirimkan pesan berisi hasil pemeriksaan.

Namun anehnya, yang seharusnya hasil pemeriksaan tersebut dikirim dari nomor telepon rumah sakit, justru dikirim dari nomor pribadi pelaku.

"AY juga mengirimkan pesan beruntun (spam chat), dan pada saat itu korban tidak menanggapi," papar Satria.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau