优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kenapa Dokter, Dosen, dan Polisi Justru Jadi Pelaku Kekerasan Seksual?

优游国际.com - 16/04/2025, 07:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa bulan terakhir, kasus kekerasan seksual terus bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.

Ironisnya, kejahatan ini tak lagi mengenal batas usia, menimpa orang dewasa hingga anak-anak.

Hal yang lebih memprihatinkan, banyak dari kasus tersebut terjadi dalam relasi kekuasaan, yakni dilakukan oleh orang-orang yang justru seharusnya menjadi pelindung dan teladan.

Sebut saja Kapolres Ngada AKBP Fajar yang dilaporkan mencabuli tiga anak di bawah umur di NTT.

Lalu ada Guru Besar UGM, Prof Edy Meiyanto, yang dilaporkan melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswinya.

Kasus serupa juga terungkap di lingkungan pondok pesantren, hingga yang terbaru, pemerkosaan oleh dokter PPDS Unpad di RS Hasan Sadikin, Bandung dengan korban keluarga pasien.

Deretan kasus ini menambah daftar panjang pelaku kekerasan seksual yang berasal dari profesi-profesi yang justru identik dengan kemanusiaan, seperti polisi, dosen, dokter, hingga tokoh agama.

Baca juga: Psikolog Ungkap Dampak Kekerasan Seksual terhadap Anak, Perlu Uluran Tangan Bersama untuk Pulih

Mengapa mereka tega melakukan kekerasan seksual? 

Psikolog forensik Reza Indragiri menjelaskan, bahwa tak ada jawaban sederhana mengenai mengapa seseorang bisa menjadi pelaku kekerasan seksual.

Namun, ia menyebut ada tiga pendekatan teori yang bisa digunakan untuk memahami fenomena ini, khususnya yang berbasis relasi kuasa.

Pertama, pendekatan feminis menyebutkan bahwa kekerasan seksual terjadi karena ketimpangan relasi kuasa antara pelaku dan korban.

"Power asymmetry alias relasi kuasa yang tidak berimbang itulah yang menjadi penyebab mengapa ada pelaku, mengapa ada korban," kata Reza saat diminta pandangan 优游国际.com pada Minggu (13/3/2025).

Kedua, teori sosial melihat fenomena ini sebagai produk dari industri hiburan dan media yang sudah terlalu sering menampilkan narasi vulgar hingga membuat publik kehilangan sensitivitas terhadap nilai-nilai sakral seputar seksualitas.

Ketiga, dari sudut pandang teori evolusi, kekerasan seksual bisa dilihat sebagai dorongan primitif untuk mempertahankan keturunan, meski jelas tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan secara hukum maupun moral.

Faktor pendorong

Dalam kasus dokter PPDS Unpad pemerkosa keluarga pasien, Reza menyebut bahwa faktor pekerjaan bisa turut memengaruhi.

Menurutnya, profesi seperti dokter dikenal memiliki beban kerja tinggi, jam kerja panjang, rutinitas membosankan, dan tekanan mental yang besar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketika Batalnya Investasi LG di Indonesia Jadi Pembicaraan Media Asing...

Ketika Batalnya Investasi LG di Indonesia Jadi Pembicaraan Media Asing...

Tren
Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Deretan Negara yang Tetapkan Hari Berkabung Nasional untuk Hormati Wafatnya Paus Fransiskus

Deretan Negara yang Tetapkan Hari Berkabung Nasional untuk Hormati Wafatnya Paus Fransiskus

Tren
Paus Fransiskus Berpulang: Tentang Frailty, Penuaan, dan Martabat Manusia

Paus Fransiskus Berpulang: Tentang Frailty, Penuaan, dan Martabat Manusia

Tren
Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Tren
Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Tren
Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Tren
Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Tren
Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Tren
Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Tren
China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

Tren
5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

Tren
Respons 22 Pemimpin Negara terhadap Kematian Paus Fransiskus

Respons 22 Pemimpin Negara terhadap Kematian Paus Fransiskus

Tren
Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT Bikin OpenAI Rugi Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT Bikin OpenAI Rugi Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Tren
KAI Gelar Diskon Tarif Kereta Api 20 Persen untuk Keberangkatan dan Tujuan Stasiun Ini

KAI Gelar Diskon Tarif Kereta Api 20 Persen untuk Keberangkatan dan Tujuan Stasiun Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau