KOMPAS.com - Oknum dokter berinisial AY diduga melecehkan pasien perempuan di Rumah Sakit (RS) Persada, Kota Malang, Jawa Timur.
Aksi tak terpuji tersebut sebenarnya terjadi pada September 2022, namun korban baru berani melaporkan kejadian yang dialaminya pada April 2024.
Kuasa hukum korban, Satria Marwan mengatakan, kliennya mengalami trauma dan rasa takut setelah dilecehkan oleh AY.
Baca juga: Fakta-fakta Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien
Alasan itulah yang membuat korban tidak segera melaporkan perbuatan AY kepada polisi atau pihak RS.
“Kesimpulannya korban ini sebelumnya takut dan tersiksa secara batin karena memendam ini hampir tiga tahunan,” ujar Satria dikutip dari Antara Jatim, Rabu (16/4/2025).
“Tetapi karena ada beberapa kejadian serupa beberapa waktu ini dia akhirnya memberanikan diri untuk speak up,” tambahnya.
Lalu, apa yang terjadi di balik kasus dokter di Malang diduga lecehkan pasien?
Baca juga: Kenapa Dokter, Dosen, dan Polisi Justru Jadi Pelaku Kekerasan Seksual?
Satria menjelaskan, kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan AY bermula ketika korban berlibur di Malang.
Namun, kondisi kesehatan korban mengalami penurunan pada 26 September 2022 dini hari.
Korban kemudian mencari RS berdasarkan review terbaik di peramban Google.
Dari situlah, korban menemukan RS Persada lalu pergi ke lokasi kejadian untuk mencari pengobatan.
Baca juga: Dokter PPDS Pemerkosa Anak Pasien Harus Dihukum Berat, Ini Bukan soal Kelainan Seksual
Setibanya di RS Persada, korban langsung mendapat pengobatan lalu diizinkan pulang setelah proses perawatan selesai.
Namun, dokter AY sempat meminta korban untuk menyerahkan nomor handphone (HP) kepada petugas di meja perawat sebelum pulang.
“Korban diminta untuk meninggalkan nomor telepon, katanya, kalau ada perkembangan (hasil pemeriksaan kesehatan) bisa dikontak langsung oleh rumah sakit,” jelas Satria.
Setelah memberikan nomor, korban menerima pesan berisi hasil pemeriksaan kesehatan.