KOMPAS.com - Hideki Tojo adalah Perdana Menteri Jepang yang menjabat antara 18 Oktober 1941 hingga 22 Juli 1944.
Dengan kata lain, ia menjadi Perdana Menteri Jepang pada masa awal pendudukan Jepang di Indonesia.
Dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri, Hideki Tojo tentunya memegang peranan penting pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Lalu, apa saja peran Perdana Menteri Hideki Tojo pada masa pendudukan Jepang di Indonesia?
Baca juga: Siapa Kaisar Jepang pada Masa Perang Dunia II?
Pada awal kedatangannya, Jepang memperbolehkan bangsa Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Jepang juga memutar lagu Indonesia Raya pada pembukaan siaran radio Tokyo bersama simfoni Jepang, Nippon Hosyo Kanri, untuk mengambil hati rakyat Indonesia.
Namun, beberapa waktu kemudian Hideki Tojo melarang pemutaran lagu Indonesia Raya, dan sebagai gantinya mewajibkan pemutaran lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo.
Rakyat Indonesia juga diwajibkan mendengarkan Kimigayo dan melakukan pengibaran bendera Hinomaru.
Hideki Tojo melarang pula pemutaran lagu-lagu Barat, dan hanya memutar lagu-lagu Jepang pada siaran radio.
Baca juga: Kimigayo, Lagu Kebangsaan Jepang yang Penuh Kontroversi
Pada 16 Juni 1943, Perdana Menteri Hideki Tojo mengumumkan kesempatan bagi bangsa Inodnesia untuk turut berperan dalam politik dan pemerintahan.
Kabar itu ia sampaikan pada sidang Parlemen Jepang di Tokyo, dan ditegaskan kembali pada 7 Juli, saat berkunjung ke Jakarta.
Pernyataan Hideki Tojo inilah yang sebenarnya mengawali terbitnya fajar kemerdekaan Indonesia, sebelum janji kemerdekaan resmi diberikan.
Barulah pada 7 September 1944, Kuniaki Koiso selaku pengganti Perdana Menteri Jepang Jenderal Hideki Tojo yang berjanji memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Sebagaimana disebut sebelumnya, Jenderal Hideki Tojo meletakkan jabatannya sebagai Perdana Menteri Jepang pada 22 Juli 1944.
Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia karena posisi Jepang dalam Perang Dunia II yang semakin terpuruk
Baca juga: Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia