KOMPAS.com - Perang Dunia I yang berlangsung dari tahun 1914 hingga 1918, tercatat sebagai salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah modern.
Perang Dunia I melibatkan dua aliansi utama, yakni Blok Sentral dan Blok Sekutu, yang meliputi puluhan negara di dunia.
Perang ini diperkirakan melibatkan 70 juta personel militer dari berbagai belahan dunia, yang tentunya menyebabkan kehancuran luar biasa dan korban jiwa yang sangat besar.
Salah satu dampak Perang Dunia I yang paling nyata adalah tewasnya jutaan orang akibat perang.
Lantas, berapa jumlah korban Perang Dunia I yang tewas?
Baca juga: Sejarah Perang Dunia I: Penyebab, Kronologi, dan Dampaknya
Mengutip Britannica, sekitar 8,5 juta tentara tewas akibat luka atau penyakit selama Perang Dunia I. Sedangkan jumlah korban sipil bahkan lebih besar, diperkirakan mencapai 13 juta jiwa.
Secara total, Perang Dunia I diperkirakan menewaskan sekitar 21,5 juta orang.
Angka kematian yang sangat besar tersebut jauh melebihi jumlah korban dari perang-perang sebelumnya, terutama karena kemajuan teknologi dan gaya peperangan baru yang digunakan selama Perang Dunia I.
Mengutip History, negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Jerman, menyimpan catatan rinci mengenai korban jiwa dalam perang tersebut.
Akan tetapi, para sejarawan mengalami kesulitan untuk menentukan secara pasti berapa banyak orang yang kehilangan nyawa karena luasnya medan pertempuran, dan beberapa sebab lain yang masih terkait Perang Dunia I.
Sebab lain yang dimaksud seperti kematian akibat pandemi flu tahun 1918 dan genosida Armenia, yang terjadi bersamaan dengan perang dan masih berkaitan dengan Perang Dunia I.
Baca juga: Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I
Laporan Robert Schuman European Center pada 2011 yang diambil dari catatan pemerintah dan penelitian Carnegie Endowment for International Peace memperkirakan bahwa secara keseluruhan lebih dari 16,5 juta orang meninggal pada masa Perang Dunia I.
Jumlah tersebut meliputi 9,7 juta personel militer dan 6,8 juta warga sipil yang meninggal karena kelaparan dan genosida.
Dari sekitar 9,7 juta personel tersebut, 5,4 juta jiwa merupakan tentara Sekutu, sedangkan 4,3 juta di antaranya dari Blok Sentral.