KOMPAS.com - Abu Darda merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal sebagai penghafal Al Quran dan banyak meriwayatkan hadis.
Selain itu, ia dikenal sebagai qadhi (hakim yang mengadili perkara yang bersangkut-paut dengan agama Islam) pertama di Damaskus, Suriah.
Berikut ini biografi singkat Abu Darda.
Baca juga: Biografi Abu Hurairah, Sahabat yang Meriwayatkan Hadis Paling Banyak
Abu Darda berasal dari golongan Anshar, yakni orang Madinah yang menjadi penolong bagi Nabi Muhammad dan umat Islam Mekkah yang hijrah ke Madinah (kaum Muhajirin).
Nama asli Abu Darda adalah Uwaymir bin Malik al-Khazraji dan ada pula yang menyebutkan Uwaymir bin Zayd bin Qays bin A'isha bin Umayyah.
Tidak diketahui kapan Abu Darda lahir. Yang pasti ia berasal dari keluarga Balharith dari suku Khazraj di Madinah.
Sebelum mengimani Islam, Abu Darda merupakan penyembah berhala. Ia bahkan mengolesi berhala-berhalanya dengan wewangian mahal setiap pagi.
Abu Darda memperlakukan berhalanya dengan baik dan membungkusnya dengan jubah sutra pemberian seorang pedagang dari Yaman.
Baca juga: Kisah Hanzhalah, Sahabat Nabi yang Dimandikan Malaikat
Pada saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah pada tahun 622, suku Khazraj dan Bani Aus segera masuk Islam.
Meskipun sebagian besar keluarganya masuk Islam segera setelah kedatangan Nabi Muhammad, Abu Darda tidak demikian.
Menurut riwayat, Abu Darda baru masuk Islam setelah Perang Badar pada tahun 624.
Ia memeluk Islam setelah sahabatnya, Abdullah bin Rawahah yang lebih dulu masuk Islam, merusak berhala-berhala yang disimpan di rumahnya.
Suatu hari ketika Abu Darda sedang pergi berjualan, Abdullah bin Rawahah mendatangi rumahnya dan diam-diam pergi ke ruangan berhala.
Abdullah bin Rawahah seketika merusak semua berhala Abu Darda dengan memotongnya menggunakan kapak.
Setelah itu, Abdullah pergi meninggalkan berhala Abu Darda dalam kondisi berserakan.