优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Bukti Gladiator Romawi Tewas Diterkam Singa Ditemukan di Inggris

优游国际.com - 24/04/2025, 08:09 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Selama ribuan tahun peradaban manusia, sebagian besar kisah kematian manusia hilang begitu saja dari catatan sejarah. Namun, sebuah temuan luar biasa di Inggris membawa secercah sinar ke masa lalu yang kelam—seorang pria yang hidup sekitar 1.800 tahun lalu diyakini tewas dalam pertandingan gladiator, diterkam seekor singa. Ini adalah bukti pertama secara osteologis (berdasarkan tulang) dari jenis ini yang pernah ditemukan.

Penemuan ini terjadi di pemakaman era Romawi bernama Driffield Terrace, di kota York, Inggris—jauh dari pusat kekuasaan Kekaisaran Romawi di Italia. Di tempat ini, arkeolog menemukan sisa-sisa tulang pria dewasa yang menunjukkan bekas gigitan besar. Setelah dianalisis lebih lanjut, para peneliti menyimpulkan bahwa bekas luka itu kemungkinan besar berasal dari gigitan seekor singa.

“Bekas gigitan ini kemungkinan besar dibuat oleh singa,” jelas arkeolog Malin Holst dari University of York. “Hal ini mengonfirmasi bahwa kerangka-kerangka yang dikubur di pemakaman ini adalah gladiator, bukan tentara atau budak seperti dugaan sebelumnya. Ini adalah bukti osteologis pertama dari interaksi manusia dengan karnivora besar dalam konteks hiburan atau pertempuran di dunia Romawi.”

Baca juga: Pertarungan Gladiator, dari Upacara Pemakaman hingga Arena Koloseum

Konteks Budaya Gladiator dan Hiburan Kekaisaran

Kita mengetahui dari berbagai catatan sejarah dan karya seni bahwa pertunjukan gladiator sangat populer di era Romawi. Para petarung, termasuk para budak dan sukarelawan, bertarung satu sama lain, atau bahkan melawan binatang buas seperti beruang dan singa, di arena pertunjukan.

Namun, sisa-sisa tulang yang dapat dipastikan milik gladiator sangat jarang ditemukan. Karena itu, ketika para arkeolog menemukan 74 kerangka pria dewasa bertubuh kekar dalam penggalian tahun 2004–2005 di York, antusiasme meluap. Beberapa dari mereka telah dikremasi, dan banyak yang menunjukkan tanda-tanda pemenggalan kepala dari belakang ke depan—gaya eksekusi yang disebutkan dalam catatan sejarah tentang gladiator.

Beberapa teori sempat muncul, mulai dari hipotesis tentang lokasi pembantaian, kuburan tentara, hingga tempat pemakaman budak. Tapi pola luka di tengkorak mereka mirip dengan luka pada gladiator di situs Ephesus (kini Turki). Hal ini memperkuat dugaan bahwa pemakaman ini adalah tempat peristirahatan terakhir para petarung arena.

Baca juga: Mengapa Orang Romawi Menikmati Permainan Gladiator?

Bekas tusukan pada tulang panggul seorang pemuda, yang kemungkinan besar disebabkan oleh gigi singa. Universitas Maynooth Bekas tusukan pada tulang panggul seorang pemuda, yang kemungkinan besar disebabkan oleh gigi singa.

Kasus Istimewa: Kerangka 6DT19

Dari semua kerangka yang ditemukan, satu individu—yang diberi kode 6DT19—menjadi fokus utama. Ia dikubur bersama beberapa individu lain, tanpa penanda kuburan. Namun, bagian tulangnya menunjukkan sesuatu yang unik: adanya luka tusuk dan goresan pada tulang panggul.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh antropolog Tim Thompson dari Maynooth University, Irlandia, melakukan pemindaian 3D untuk menganalisis luka tersebut. Setelah membandingkan pola luka dengan jenis gigitan hewan seperti anjing, beruang, dan kucing besar, mereka menyimpulkan bahwa luka itu berasal dari gigitan kucing besar—kemungkinan besar singa.

“Implikasi dari studi multidisiplin ini sangat besar,” ujar Thompson. “Selama ini, pemahaman kita tentang pertunjukan gladiator di era Romawi sangat bergantung pada teks sejarah dan seni. Kini, untuk pertama kalinya, kita memiliki bukti fisik langsung.”

Baca juga: Apa Itu Gladiator dan Siapa yang Jadi Pesertanya?

Siapa Dia Sebenarnya?

Analisis menunjukkan bahwa 6DT19 berusia antara 26 hingga 35 tahun saat wafat. Ia menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi di masa kecil dan cedera punggung akibat membawa beban berat. Para peneliti menduga ia adalah seorang Bestiarius, yakni gladiator khusus yang bertarung melawan binatang buas.

Jika dugaan ini benar, maka ada kemungkinan bahwa binatang eksotis seperti singa dibawa ke York demi hiburan publik, dan mungkin saja pernah ada sebuah arena gladiator di kota itu—meski hingga kini belum ditemukan bukti fisiknya.

Lukisan dinding dari era Romawi yang menggambarkan pertarungan antara seorang prajurit dan seekor singa. Lukisan dinding dari era Romawi yang menggambarkan pertarungan antara seorang prajurit dan seekor singa.

Melihat Kembali Dunia yang Telah Lama Hilang

“Penelitian terbaru ini memberi kita wawasan luar biasa tentang kehidupan—dan kematian—seseorang di masa Romawi,” kata David Jennings, CEO York Archaeology. “Kita mungkin tidak pernah tahu alasan pasti mengapa pria ini masuk ke arena, namun sungguh luar biasa bahwa bukti osteoarkeologis pertama dari pertempuran semacam ini ditemukan jauh dari Colosseum Roma.”

Penelitian lengkap ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, dan membuka bab baru dalam pemahaman kita tentang kerasnya dunia hiburan Romawi yang dahulu menggetarkan publik dari pusat kekaisaran hingga ke daerah pinggiran seperti York.

Baca juga: Arena Gladiator Romawi Terakhir yang Pernah Dibangun Ditemukan di Swiss

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau