优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Paus Fransiskus Tentang Ilmu Pengetahuan: Ketika Iman Bertemu Sains

优游国际.com - 21/04/2025, 17:03 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber ,

Dalam pesannya, Paus menyebut bahwa pertemuan tersebut merupakan “anugerah harapan bagi umat manusia” dan menjadi bukti bahwa tidak ada alasan untuk memperhadapkan iman dengan ilmu pengetahuan.

“Tidak boleh dan tidak bisa ada pertentangan antara iman dan sains,” tegasnya.

Ia mengutip ensiklik Fratelli Tutti, seraya mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh dipakai sebagai satu-satunya lensa untuk memahami kehidupan, masyarakat, dan dunia.

Lebih lanjut, Paus menyebut pandemi COVID-19 sebagai momen reflektif yang mendorong komunitas ilmiah untuk menata ulang sistem kesehatan dan hubungan antar manusia. Ia mengajak para ilmuwan untuk mendekatkan riset mereka kepada masyarakat, dari tingkat lokal hingga global, dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai jembatan yang menghubungkan, bukan tembok yang memisahkan.

“Anda ditugaskan untuk memberi kesaksian tentang kemungkinan membangun ikatan sosial baru. Ilmu pengetahuan adalah sumber daya besar untuk membangun perdamaian!” seru Paus, menutup pesannya dengan semangat dialog, cinta, dan harapan akan masa depan yang lebih bersatu.

Baca juga:

Sebuah Seruan untuk Zaman Kita

Dari tiga pernyataan Paus Fransiskus ini—yang disampaikan dalam waktu yang berdekatan dan dalam forum-forum ilmiah terkemuka—terpancar visi yang konsisten: sains bukan sekadar alat teknis, tetapi juga ekspresi cinta terhadap kebenaran, sesama, dan ciptaan.

Bagi Paus, sains harus melayani seluruh umat manusia, bukan hanya segelintir elite. Ia harus diarahkan bukan hanya pada apa yang “bisa dilakukan”, tetapi juga pada apa yang benar, adil, dan indah. Ia menyerukan semangat kerendahan hati ilmiah, agar para ilmuwan bersedia berdialog, saling mendengarkan, dan bersama-sama menempuh jalan menuju kebaikan bersama.

“Semoga kebebasan dan ketidakterikatan yang Anda alami dalam konferensi ini membantu Anda maju dalam bidang Anda menuju Kebenaran, yang pastilah pancaran dari Kasih Allah,” tutup Paus dalam Konferensi Specola.

Paus Fransiskus tidak meminta sains untuk menjadi religius, ataupun agama untuk menjadi ilmiah. Namun ia menunjukkan bahwa keduanya—dengan kerendahan hati dan niat baik—dapat menjadi sekutu dalam membangun dunia yang lebih bermartabat. Dunia yang tidak hanya semakin tahu, tetapi juga semakin bijak.

Di tengah krisis ekologis, peperangan, dan disrupsi teknologi, suara dari Vatikan itu mengajak kita semua untuk kembali menyatukan akal dan hati, antara yang bisa dihitung dan yang tak bisa diukur, antara logika dan kasih. Karena dalam pandangan Paus Fransiskus, iman dan ilmu bukan dua kutub yang bertarung, tetapi dua cahaya yang menyinari jalan manusia menuju kebenaran.

Baca juga: Jejak Hidup Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Rendah Hati

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau