ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Galaksi Bullseye Memiliki 9 Cincin, Rekor Baru di Alam Semesta

ÓÅÓιú¼Ê.com - 06/02/2025, 18:01 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Setiap galaksi di alam semesta memiliki keunikannya sendiri, layaknya sidik jari manusia atau kepingan salju. Namun, sebuah penemuan galaksi baru yang berjarak 567 juta tahun cahaya dari Bumi benar-benar luar biasa. Para astronom menemukan galaksi yang dikelilingi oleh sembilan cincin konsentris – hasil dari peristiwa tumbukan dahsyat dengan sebuah galaksi katai biru yang melesat menembus pusatnya dan menciptakan gelombang kejut yang merambat ke luar angkasa.

Galaksi ini secara resmi dinamai LEDA 1313424, tetapi lebih dikenal sebagai Galaksi Bullseye (Target atau Sasaran) karena bentuknya yang menyerupai target panahan. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang interaksi antar galaksi.

Fenomena Langka di Alam Semesta

Galaksi cincin merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi. Para astronom percaya bahwa bentuk ini terjadi akibat kondisi yang sangat spesifik, yakni ketika satu galaksi menabrak langsung pusat galaksi lain.

Walaupun ruang angkasa tampak luas dan kosong, galaksi-galaksi saling tertarik satu sama lain melalui filamen jaring kosmik, sehingga tabrakan seperti ini lebih sering terjadi dibandingkan yang kita kira.

Interaksi antar galaksi dapat menghasilkan berbagai bentuk unik. Salah satu contoh paling terkenal adalah Hoag’s Object, galaksi cincin misterius yang telah lama menjadi bahan studi para ilmuwan. Kini, Galaksi Bullseye menjadi bukti nyata bahwa proses pembentukan galaksi cincin akibat tabrakan semacam ini memang benar-benar terjadi.

Baca juga: Ilmuwan Menemukan Galaksi Raksasa 32 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti

Bukti dari Pengamatan Hubble dan Keck Cosmic Web Imager

Tidak jauh dari Galaksi Bullseye, para astronom menemukan sebuah galaksi lebih kecil yang terlihat dalam citra cahaya tampak yang diperoleh dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Pengamatan lebih lanjut menggunakan Keck Cosmic Web Imager (KCWI), yang dioptimalkan untuk panjang gelombang biru tampak, menunjukkan bahwa galaksi kecil ini tidak hanya berada dekat dengan Bullseye (sekitar 130.000 kilometer), tetapi juga terkait secara fisik.

"KCWI memberikan pandangan lebih jelas terhadap galaksi pendamping yang kita lihat seolah-olah dekat dengan Bullseye," kata astronom Imad Pasha dari Universitas Yale. "Kami menemukan tanda-tanda gas yang jelas menghubungkan kedua sistem ini, yang memungkinkan kami mengonfirmasi bahwa galaksi ini memang yang menabrak pusat dan menciptakan cincin-cincin tersebut."

Lebih lanjut, Pieter van Dokkum, astronom dari Universitas Yale, menambahkan bahwa data dari KCWI memberikan bukti unik yang belum pernah ditemukan sebelumnya. "Belum ada kasus lain di mana kita bisa begitu jelas melihat gas yang mengalir dari satu galaksi ke galaksi lainnya."

Baca juga: Semburan Energi Terlihat dari Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti

Perbandingan ukuran Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi BullseyeNASA, ESA, Ralf Crawford/STScI Perbandingan ukuran Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Bullseye

Mekanisme Terbentuknya Cincin

Cincin-cincin yang mengelilingi Galaksi Bullseye adalah wilayah dengan kepadatan materi lebih tinggi, di mana gas dan debu bintang terdorong oleh gelombang kejut dari tumbukan. Akibatnya, daerah ini menjadi tempat kelahiran bintang-bintang baru yang cahayanya membuat cincin-cincin tersebut bersinar terang.

Cincin terluar yang ditemukan tergolong redup dan hanya terlihat dalam citra KCWI. Cincin ini terbentuk pada jarak yang cukup jauh dari inti galaksi. Secara keseluruhan, Galaksi Bullseye memiliki diameter mencapai 250.000 tahun cahaya, jauh lebih besar dari galaksi kita, Bima Sakti.

Formasi cincin ini menyerupai pola riak di air ketika sebuah batu dilempar ke dalam kolam. Data menunjukkan bahwa cincin pertama dan kedua menyebar dengan cepat, sementara cincin-cincin berikutnya terbentuk lebih lambat, sesuai dengan prediksi teori yang telah ada.

"Jika kita melihat galaksi ini dari atas, cincin-cincinnya akan tampak berbentuk lingkaran, dengan cincin-cincin yang lebih rapat di tengah dan semakin renggang di bagian luar,” jelas Pasha.

Baca juga: Galaksi Terang di Awal Masa Menantang Teori Terbentuknya Alam Semesta

Dampak Penemuan ini bagi Astronomi

Data yang diperoleh dari Galaksi Bullseye memungkinkan para astronom untuk menyempurnakan model dan teori mereka tentang bagaimana tumbukan galaksi terjadi. Selain itu, para peneliti berharap bahwa dengan teleskop generasi mendatang, mereka dapat menemukan lebih banyak lagi galaksi cincin yang tersembunyi di luasnya alam semesta.

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters dan menjadi tonggak penting dalam memahami dinamika interaksi galaksi. Dengan semakin berkembangnya teknologi pengamatan, bukan tidak mungkin kita akan menemukan lebih banyak fenomena unik seperti Galaksi Bullseye di masa depan.

Baca juga: Apakah Masih Ada Galaksi Baru yang Terbentuk?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau