优游国际

KOMPAS.com - Jika kamu pernah melihat kucing berdiri di depan pintu tertutup, kamu mungkin memperhatikan betapa kesalnya mereka. Mereka mungkin memasukkan cakarnya ke bawah celah pintu, menggaruknya, atau bahkan menyerangnya sambil mengeong dengan gelisah. Tapi mengapa kucing tampaknya begitu membenci pintu yang tertutup?

Para ahli mengatakan bahwa alasan di balik perilaku ini berkaitan dengan evolusi dan juga pola interaksi dengan pemiliknya.

Menurut Dr. Karen Sueda, seorang dokter hewan spesialis perilaku, kucing memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan takut ketinggalan sesuatu (Fear of Missing Out atau FOMO).

"Ini sedikit berkaitan dengan FOMO," ujar Sueda. "Mereka berpikir, 'Saya tidak tahu apa yang ada di sisi lain, dan saya ingin melihat serta mengetahuinya'."

Secara alami, kucing adalah makhluk yang selalu ingin mengawasi apa yang terjadi di sekitar mereka. Di alam liar, kontrol terhadap lingkungan sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, dalam rumah, mereka tetap mempertahankan kebiasaan tersebut dengan ingin mengakses semua area yang bisa mereka jangkau.

Baca juga: Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya?

Kontrol atas Lingkungan

Menurut Ingrid Johnson, seorang konsultan perilaku hewan, kucing menyukai kontrol terhadap akses ke ruang, kebutuhan dasar, dan wilayah mereka.

"Ini tidak membuat mereka jahat atau agresif. Ini hanyalah sifat alami dari spesies yang merupakan predator sekaligus mangsa," kata Johnson.

Kucing harus berburu untuk bertahan hidup, tetapi pada saat yang sama, mereka juga perlu merasa aman. Ketika sebuah pintu tertutup, mereka kehilangan kendali atas ruang yang biasa mereka akses, dan hal itu dapat menyebabkan stres.

Baca juga: Mengapa Kucing Mempermainkan Mangsa Mereka?

iStockphoto/RyersonClark Alasan kucing tidak suka pintu yang tertutup.

Tiga Hal yang Tidak Disukai Kucing

Jane Ehrlich, seorang ahli perilaku kucing, menyebutkan bahwa ada tiga hal utama yang sangat tidak disukai kucing: kehilangan pilihan, kehilangan kendali, dan perubahan.

"Meskipun kucing tidak selalu ingin terlibat dengan apa yang terjadi di balik pintu, mereka tetap ingin tahu apa yang terjadi di sana," ujarnya.

Selain itu, kucing juga menikmati perhatian dari pemiliknya, yang bisa terhalang oleh pintu yang tertutup. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioural Processes menunjukkan bahwa sebagian besar kucing lebih memilih interaksi dengan manusia dibandingkan dengan rangsangan lainnya, termasuk makanan dan mainan.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Menggerakkan Kaki seperti Memijat?

Mengurangi Stres pada Kucing

Kucing tidak memahami konsep bahwa pintu tertutup itu hanya sementara. Menurut Johnson, "Mereka hanya tahu bahwa tempat yang sebelumnya dapat mereka akses—entah untuk tidur, makan, atau beristirahat—tiba-tiba menjadi terlarang." Ketika manusia mengendalikan akses bagi kucing, hal itu bisa menciptakan stres bagi mereka.

Untuk mengurangi kecemasan ini, pemilik kucing disarankan untuk konsisten dalam menetapkan batasan ruangan yang bisa diakses oleh kucing. Misalnya, jika kamu tidak ingin kucing masuk ke ruang makan, pastikan ruangan itu selalu tertutup, bukan hanya ketika ada tamu.

Namun, jika kucing menunjukkan perilaku ekstrem seperti mengeong berlebihan, telinga yang tertarik ke belakang, atau mendesis, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka benar-benar stres. Dalam kasus seperti itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan guna memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.

Dengan memahami alasan di balik perilaku ini, pemilik kucing dapat membantu kucing mereka merasa lebih nyaman di lingkungan rumah tanpa menyebabkan stres yang tidak perlu.

Baca juga: Mengapa Kucing Menggoyangkan Bokongnya Sebelum Melompat?