优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Mengapa Anjing Lebih Sering Menggigit Anak-anak?聽

优游国际.com - 25/01/2025, 07:06 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Anjing dapat menyerang siapa saja. Namun berdasarkan penelitian, ternyata anak-anak lebih rentan digigit hewan tersebut. Apa alasannya?

Anjing menyerang atau menggigit karena berbagai alasan, termasuk perilaku teritorial, kecemasan, atau masalah kesehatan tertentu. 

Berdasarkan penelitian, lebih dari 60 persen orang yang digigit anjing adalah anak-anak. Orang lanjut usia berada di urutan kedua, dan orang-orang dengan pekerjaan tertentu seperti pengantar surat dan pembaca meteran berada di urutan ketiga.

Anak-anak sering kali tidak tahu bagaimana harus bersikap di sekitar anjing sehingga tanpa disadari menakuti hewan itu dan membuat mereka berperilaku agresif.

Orang yang lebih tua lebih rentan digigit anjing karena mereka cenderung lebih lambat dan lebih lemah dibandingkan orang dewasa yang lebih muda. Sedangkan pengirim surat atau paket kerap harus mendekati rumah yang oleh anjing dianggap sebagai wilayah mereka untuk dipertahankan.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Injury Prevention mengungkap pola-pola yang sering ditemukan pada anjing yang menggigit anak-anak. 

Baca juga:

Penyebab Utama Anjing Menggigit

Perilaku Teritorial dan Agresi:

  • Anak-anak di bawah 6 tahun lebih sering digigit saat dianggap mengancam makanan atau mainan anjing.
  • Anak-anak yang lebih tua kemungkinan digigit saat dianggap memasuki wilayah teritorial anjing.
  • Anak yang sudah akrab dengan anjing bisa digigit saat anjing menjaga makanannya.
  • Anak yang tidak dikenal anjing lebih sering digigit saat anjing melindungi wilayahnya.

Kecemasan pada Anjing:

Tiga perempat anjing yang menggigit dalam studi ini mengalami kecemasan, seperti ditinggal pemilik atau terpapar suara keras (contoh: petir, kembang api). Anak-anak kecil yang berisik dan sering bergerak tidak terduga dapat membuat anjing yang cemas merasa terancam.

Masalah Kesehatan pada Anjing:

Separuh anjing dalam studi memiliki kondisi medis, seperti masalah mata, penyakit hati atau ginjal, serta penyakit tulang dan kulit. Rasa sakit akibat kondisi ini dapat memicu agresi.

Baca juga:

Tips Menghindari Serangan Anjing

Para ahli merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk menghindari serangan anjing:

  • Hindari Kontak Mata Langsung. Menatap langsung ke mata anjing dapat dianggap sebagai tindakan provokatif.
  • Jangan Lari dari Anjing. Berlari dapat memancing anjing untuk mengejar.
  • Jangan Mendekati Anjing yang Tidak Dikenal. Hindari mendekati anjing, terutama yang berada di balik pagar, diikat, atau di dalam mobil.
  • Berdiri Diam Jika Didekati Anjing Asing. Biasanya, anjing akan mengendus lalu pergi.
  • Jangan Ganggu Anjing yang Sedang Makan, Tidur, atau Merawat Anaknya.
  • Jika Terancam, Tetap Tenang. Gunakan suara tegas untuk menyuruh anjing pergi dan bergerak perlahan atau tetap diam hingga anjing menjauh.
  • Jika Diserang, Berikan Benda untuk Digigit. Gunakan jaket atau tas. Jika terjatuh, gulung tubuh menjadi bola, lindungi kepala dan wajah dengan tangan.

Tindakan Setelah Digigit Anjing

Kapan harus menghubungi dokter? Hubungi dokter jika:

  • Gigitan terjadi di bagian tubuh yang vital, seperti kepala.
  • Mengalami luka dalam atau terbuka lebar.
  • Ada tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, atau nanah.
  • Pendarahan tidak berhenti setelah 15 menit.
  • Ada tanda patah tulang atau kerusakan saraf.
  • Bila anjing dicurigai menularkan penyakit seperti rabies.

Rabies pada anjing sebenarnya jarang terjadi, terutama jika anjing terlihat sehat. Jika Anda mengenal anjing tersebut, pastikan catatan vaksinasinya. Anjing harus dikarantina selama 10 hari untuk memastikan tidak menunjukkan gejala rabies.

Jika digigit anjing liar yang tidak diketahui riwayat kesehatannya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksin rabies.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Anjing Menggigit Orang dan Hewan Lain

Langkah perawatan bila gigitan menimbulkan luka ringan:

  • Bersihkan luka dengan sabun dan air.
  • Tekan dengan kain bersih untuk menghentikan pendarahan.
  • Gunakan perban steril.
  • Tinggikan area luka di atas jantung untuk mencegah pembengkakan.
  • Oleskan salep antibiotik dua kali sehari hingga luka sembuh.

Dengan memahami perilaku anjing dan mengambil langkah pencegahan, kita dapat mengurangi risiko gigitan dan menciptakan hubungan yang lebih baik antara manusia dan hewan. Tetap waspada dan selalu hormati ruang pribadi anjing untuk menghindari situasi berbahaya.

Baca juga: Apa Saja Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Terinfeksi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau