KOMPAS.com - Dalam upaya meningkatkan eksplorasi bulan, NASA meluncurkan Blue Ghost Mission 1, sebuah misi yang membawa berbagai investigasi ilmiah dan demonstrasi teknologi di atas wahana Firefly Aerospace.
Misi ini merupakan bagian dari kampanye Artemis NASA, yang bertujuan untuk menguji teknologi baru di permukaan Bulan, seperti pengeboran bulan dan metode pengelolaan debu.
Langkah ini menjadi dasar bagi misi berawak di masa depan dan keberadaan manusia yang lebih lama di Bulan. Kolaborasi sukses antara NASA, Firefly, dan SpaceX menandai tonggak penting dalam eksplorasi luar angkasa.
NASA meluncurkan serangkaian penelitian ilmiah dan percobaan teknologi melalui pesawat luar angkasa komersial menuju Bulan. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mempelajari lingkungan Bulan dan menguji teknologi inovatif yang akan membantu para astronot di masa depan mendarat dengan aman di permukaan Bulan, sebagai bagian dari kampanye Artemis.
Blue Ghost Mission 1, penerbangan pertama layanan pengiriman muatan komersial bulan (CLPS) oleh Firefly untuk NASA, diluncurkan Rabu 15 Januari 2025 pada pukul 1:11 pagi waktu setempat dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Kompleks Peluncuran 39A di Kennedy Space Center NASA, Florida. Pendaratan di Bulan dijadwalkan pada Minggu, 2 Maret.
"Misi ini mencerminkan semangat berani kampanye Artemis NASA – sebuah kampanye yang didorong oleh eksplorasi dan penemuan ilmiah," ujar Pam Melroy, Wakil Administrator NASA.
Pam Melroy juga menekankan pentingnya misi ini sebagai langkah menuju visi besar NASA untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di Bulan, Mars, dan seterusnya.
Baca juga: Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Manusia Menambang Bulan
Setelah tiba di Bulan, NASA akan menguji berbagai teknologi inovatif, termasuk:
"NASA memimpin dalam eksplorasi ruang angkasa, dan perusahaan swasta adalah bagian penting dari upaya membawa manusia kembali ke Bulan," kata Nicola Fox, Administrator Direktorat Misi Sains NASA.
Nicola Fox juga menambahkan bahwa pelajaran dari Era Apollo menjadi dasar pengembangan teknologi dan demonstrasi ilmiah yang dilakukan dalam misi Blue Ghost. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para astronot serta peralatan di masa depan.
Baca juga: Perlombaan Menambang Bulan, Kekayaan Apa yang Ada di Sana?
Sebagai bagian dari program eksplorasi Bulan modern NASA, pengiriman CLPS (Commercial Lunar Payload Services) ke Bulan akan membantu manusia lebih memahami proses dan evolusi planet, mencari air dan sumber daya lainnya, serta mendukung eksplorasi Bulan yang berkelanjutan dan jangka panjang oleh manusia sebagai persiapan untuk misi manusia pertama ke Mars.
Pada misi ini, ada 10 muatan NASA yang diterbangkan, di antaranya:
"Dengan 10 instrumen sains dan teknologi NASA yang diluncurkan ke Bulan, ini adalah pengiriman CLPS terbesar hingga saat ini," ujar Chris Culbert, Manajer Program CLPS NASA.
Baca juga: Siapakah Pemilik Bulan?
Pendaratan Blue Ghost direncanakan terjadi di dekat Mons Latreille di Mare Crisium, sebuah cekungan besar di sisi dekat Bulan. Lokasi ini dipilih untuk mengumpulkan data ilmiah yang berharga tentang satelit Bumi itu. Data yang dikumpulkan akan memberikan wawasan tentang evolusi Bulan, potensi sumber daya, dan persiapan untuk misi eksplorasi manusia di masa depan.
Misi ini tidak hanya memperluas pemahaman manusia tentang Bulan tetapi juga menjadi landasan bagi para astronot Artemis untuk menjelajahi permukaan Bulan dalam dekade mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.