优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Solar Orbiter Ungkap Wajah Matahari dengan Detail yang Belum Pernah Ada

优游国际.com - 16/01/2025, 10:47 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Solar Orbiter, wahana antariksa milik Badan Antariksa Eropa (ESA), berhasil memberikan gambaran baru yang menakjubkan tentang Matahari.

Dengan menggabungkan 25 gambar resolusi tinggi, para ilmuwan menciptakan mosaik yang sangat detail, menampilkan permukaan Matahari termasuk bintik matahari dan pola granulasi. Hasil foto ini membuka wawasan baru tentang dinamika Matahari.

Matahari, bintang pusat tata surya kita, telah lama menjadi objek penelitian, baik melalui teleskop di Bumi maupun observatorium berbasis luar angkasa. Diluncurkan pada Februari 2020, Solar Orbiter didesain untuk mendekati Matahari lebih dekat dibandingkan misi sebelumnya.

Pada Maret 2023, Solar Orbiter mencapai titik tengah perjalanannya. Saat itu, wahana ini mengambil 25 gambar individual, yang kemudian disusun menjadi mosaik resolusi tinggi. Gambar ini memungkinkan pengamat melihat granul pada permukaan Matahari, dikenal sebagai fotosfer Matahari, dengan detail yang luar biasa.

"Dengan gambar resolusi tinggi ini, kita dapat mengamati pola granulasi yang menutupi seluruh permukaan fotosfer Matahari," jelas salah satu ilmuwan ESA.

Baca juga: Solar Orbiter Ambil Foto Terdekat Matahari, Banyak Api Unggun di Permukaannya

Matahari, Sumber Kehidupan dan Energi

Matahari, meskipun sangat besar dibandingkan Bumi, tergolong berukuran rata-rata jika dibandingkan dengan bintang lain di alam semesta. Dengan diameter 1,39 juta kilometer dan suhu permukaan sekitar 5.500°C, Matahari menghasilkan energi melalui proses fusi nuklir. Di inti Matahari, atom-atom hidrogen bergabung membentuk helium, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya.

Berada pada jarak rata-rata 150 juta kilometer dari Bumi, Matahari memiliki massa yang mencakup 99% total massa Tata Surya, memberikan gaya gravitasi yang menjaga orbit planet, asteroid, dan komet selama 4,6 miliar tahun terakhir.

Baca juga: Lewati Venus, Misi Solar Orbiter Semakin Dekat dengan Matahari

Gambar ini menunjukkan Matahari dalam cahaya tampak. Foto diambil oleh Polarimetric and Helioseismic Imager (PHI) yang ada di wahana ruang angkasa Solar Orbiter pada 22 Maret 2023. Apa yang Anda lihat adalah permukaan Matahari yang terlihat, disebut juga fotosfer. Hampir semua radiasi Matahari berasal dari lapisan ini, yang memiliki suhu antara 4500 dan 6000 °C. Di bawahnya, plasma yang panas dan padat berputar di ?zona konveksi? Matahari, tidak seperti magma di mantel bumi. Tim ESA & NASA/Solar Orbiter/PHI Gambar ini menunjukkan Matahari dalam cahaya tampak. Foto diambil oleh Polarimetric and Helioseismic Imager (PHI) yang ada di wahana ruang angkasa Solar Orbiter pada 22 Maret 2023. Apa yang Anda lihat adalah permukaan Matahari yang terlihat, disebut juga fotosfer. Hampir semua radiasi Matahari berasal dari lapisan ini, yang memiliki suhu antara 4500 dan 6000 °C. Di bawahnya, plasma yang panas dan padat berputar di ?zona konveksi? Matahari, tidak seperti magma di mantel bumi.

Misi dan Teknologi Solar Orbiter

Solar Orbiter memiliki misi utama untuk mempelajari kutub Matahari, medan magnet, dan angin matahari. Dengan orbit elips, wahana ini dapat mendekati Matahari hingga jarak 42 juta kilometer, lebih dekat daripada planet Merkurius.

Instrumen canggih pada Solar Orbiter, seperti Extreme Ultraviolet Imager (EUI) dan Polarimetric and Helioseismic Imager (PHI), mampu merekam gambar resolusi tinggi dan mengukur dinamika Matahari secara rinci. Data dari instrumen ini menghasilkan mosaik gambar terbaru dengan resolusi sekitar 175 kilometer per piksel.

"Dengan kombinasi EUI dan PHI, kami berhasil menciptakan gambaran yang sangat detail, meskipun saat itu Solar Orbiter berada pada jarak 74 juta kilometer dari Matahari," kata salah satu ilmuwan ESA.

Sebelumnya, teleskop seperti Gregor Solar Telescope di Tenerife telah mencapai resolusi hingga 50 kilometer per piksel, tetapi hanya pada sebagian kecil permukaan Matahari. Tantangan atmosfer Bumi seringkali membuat penggabungan gambar menjadi sulit. 

Solar Orbiter, yang beroperasi di luar angkasa, mengatasi kendala ini dengan menghasilkan mosaik besar yang memperlihatkan pola granulasi dan bintik matahari dengan sangat detail.

"Jika kita memperbesar gambar ini, kita akan melihat pola granulasi di seluruh fotosfer dan beberapa bintik matahari dalam resolusi super tinggi," tambah tim peneliti.

Gambar terbaru dari Solar Orbiter ini bukan hanya memberikan wawasan baru tentang Matahari, tetapi juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang bintang terdekat kita. Dengan teknologi yang terus berkembang, misteri Matahari yang selama ini tersembunyi perlahan mulai terungkap. 

"Matahari adalah sumber kehidupan kita. Memahaminya lebih dalam adalah kunci untuk menjamin keberlanjutan planet kita," ujar ESA.

Baca juga: 5 Peristiwa Astronomi Sepanjang 2020, dari Misi Solar Orbiter sampai Lubang Hitam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau