KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bisa jadi solusi untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan kuat.
Namun, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan sembarangan atau sekadar menahan lapar selama mungkin.
Dibutuhkan cara-cara yang tepat dan sehat agar penurunan berat badan tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan fisik dan mental.
Untuk menurunkan berat badan, tubuh perlu mengalami defisit kalori, yang meliputi pengeluaran kalori lebih banyak melalui olahraga atau mengonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan.
Namun, defisit kalori yang lebih besar tidak selalu berarti penurunan berat badan.
Meskipun kita mungkin mengalami penurunan berat badan yang signifikan pada awalnya, kita mungkin merasa sulit mempertahankan penurunan berat badan ini dalam jangka panjang.
Baca juga: 3 Tanda Penurunan Berat Badan yang Terlalu Cepat, Bisa Jadi Masalah Kesehatan
Yang lebih bermasalah lagi, jika kita membuat tubuh kita kelaparan, mekanisme bertahan hidup tubuh dapat beradaptasi dengan defisit kalori yang sangat besar. Hal ini dapat mengganggu rencana penurunan berat badan.
Berikut adalah beberapa dampak yang dialami tubuh jika kelaparan:
Selama kekurangan kalori jangka panjang, tubuh mulai menggunakan simpanan lemak sebagai sumber energi utama dan otot serta jaringan rangka sebagai sumber energi sekunder.
Seiring berjalannya waktu, tubuh merespons kekurangan kalori dengan mengurangi laju metabolisme istirahat melalui termogenesis adaptif (adaptasi metabolik).
Hal ini membuat tubuh kurang efektif dalam membakar kalori dalam upaya mempertahankan energi sebanyak mungkin.
Sementara itu, penelitian terbaru menunjukkan adaptasi metabolisme akan berkurang jika tubuh tidak lagi mengalami defisit kalori.
Diperkirakan bahwa sebagian besar kenaikan berat badan disebabkan oleh asupan kalori yang berlebihan, yang mungkin disebabkan oleh meningkatnya rasa lapar dan perasaan “bebas” dari kekurangan kalori.
Lebih jauh lagi, laju metabolisme yang melambat dapat membuat kita lebih mudah lelah.
Ini adalah mekanisme strategis yang diterapkan tubuh untuk mencegah kita mengeluarkan terlalu banyak energi. Tubuh juga meningkatkan pelepasan hormon lapar untuk memotivasi kita makan.