KOMPAS.com - Senyawa alami dalam buah zaitun yaitu elenolic acid bisa digunakan sebagai pengobatan potensial untuk obesitas dan diabetes tipe 2.
Temuan tersebut didapatkan setelah peneliti dari Virginia Tech AS melakukan studi pemodelan dengan tikus.
Baca juga: 5 Minyak Terbaik untuk Kesehatan, Salah Satunya Minyak Zaitun
Seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (23/7/2024) setelah satu minggu pengobatan, mereka menemukan elenolic acid mengurangi kadar gula darah dan bereaksi lebih baik daripada obat terkemuka lainnya.
"Modifikasi gaya hidup dan langkah-langkah kesehatan masyarakat memiliki dampak terbatas terhadap peningkatan prevalensi obesitas," kata Dongmin Liu, ilmuwan nutrisi dari Virginia Tech.
Obat obesitas yang tersedia saat ini tidak efektif dalam menjaga penurunan berat badan, mahal dan/atau berpotensi menimbulkan risiko keamanan jangka panjang.
"Tujuan kami adalah mengembangkan agen multi-target yang lebih aman, murah, dan nyaman yang dapat mencegah terjadinya gangguan metabolisme dan diabetes tipe 2," ungkap Liu lagi.
Sebagai informasi, sinyal kimia memainkan peran utama dalam mengatur pesan dari usus kita.
Dalam penelitian sebelumnya pada tikus di laboratorium, tim peneliti menemukan bahwa elenolic acid mendorong pelepasan dua hormon metabolik yang membantu kita merasakan kapan harus berhenti makan, dengan memberi sinyal rasa kenyang ke otak.
Salah satu hormon tersebut adalah glukagon-like peptida-1 (GLP-1), yang ditiru oleh Ozempic dan obat serupa untuk mengatur gula darah dan rasa kenyang.
Yang lainnya adalah peptida YY (PYY) yang kurang dikenal, yang dilepaskan oleh sel-sel di usus untuk mengatur nafsu makan Anda di akhir makan.
Baca juga: Minyak Zaitun Vs Minyak Kelapa, Mana Lebih Sehat?
Nah, dalam studi baru ini, peneliti kemudian memberikan elenolic acid secara oral pada tikus dengan diabetes tipe 2 dan obesitas yang disebabkan oleh pola makan.
Dosis, konsentrasi, frekuensi, dan durasi pengobatan sejauh ini tidak diungkapkan. Begitu pula jumlah tikus yang diikutsertakan dalam percobaan.
Namun peneliti melaporkan bahwa setelah satu minggu pengobatan, berat badan tikus berkurang dan memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol dibandingkan sebelum pengobatan jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi elenolic acid.
"Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa elenolic acid dari buah zaitun memiliki efek yang menjanjikan pada pelepasan hormon dan kesehatan metabolisme, terutama pada kondisi obesitas dan diabetes," ungkap Liu.
Senyawa tersebut tampaknya meniru kondisi fisiologis makan untuk secara langsung meningkatkan sekresi hormon metabolisme usus, yang membantu mengatur keseimbangan energi dan kesehatan metabolisme.