KOMPAS.com - Logam memiliki definisi yang beragam dalam bidang ilmu yang berbeda. Misal, bagi para astronom, semua unsur selain hidrogen dan helium adalah logam.
Sementara itu, fisikawan Sir Nevill Mott mendefinisikan logam sebagai zat apa pun yang dapat menghantarkan listrik pada suhu nol mutlak (−273,15°C).
Mott mendapat Hadiah Nobel karena mempelajari logam, dan banyak fisikawan lain yang mengadopsi definisinya tersebut.
Definisi logam yang berbeda-beda ini menunjukkan bahwa alam tidaklah biner seperti yang kita bayangkan.
Oganesson disebut sebagai unsur dengan inti terberat karena memiliki 118 proton dan 294 nukleon dalam satu-satunya isotop. Sementara itu, tennessine terdapat dalam dua isotop, salah satunya juga memiliki 294 nukleon dan yang lain memiliki 293 nukleon.
Baca juga: Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?
Jadi, Juka semua isotop dicampurkan, ogannesson akan menjadi logam terberat karena isotop yang lebih ringan akan menurunkan rata-rata tennessine.
Karena menurut para astronom, keduanya merupakan logam yang sangat banyak, ogannesson bisa dikatakan lebih unggul dari tennessine.
Namun, bagi ahli kimia, tennessine adalah logam sedangkan ogannesson bukan logam. Keduanya mempunyai waktu paruh sepersekian detik, sehingga sifat-sifatnya tidak bisa diukur.
Dengan ekstrapolasi, garis antara logam dan non-logam biasanya memisahkan keduanya, dan menghasilkan tennessine sebagai logam terberat.
Jika merujuk pada definisi fisikawan, hal ini menjadi lebih rumit. Tidak ada unsur dengan inti terbesar yang mampu bertahan cukup lama untuk diuji konduktivitasnya pada suhu kamar, apalagi mendekati nol mutlak.
Baca juga: Nanopartikel Logam Bisa Menghilangkan Cemaran Pewarna dalam Air
Seperti dibahas di atas, beberapa unsur menarik elektron dengan erat di sekelilingnya, sehingga atom-atomnya dikemas sedemikian rapat, dan sampel unsur tersebut bisa lebih berat daripada salah satu unsur dengan ukuran yang sama di tabel.
Masalahnya adalah, bagi banyak unsur, kepadatannya tidak diketahui karena para ahli hanya memproduksi unsur dalam jumlah kecil dan unsur tersebut tidak bertahan lama.
Kemiripan yang nyata antara struktur kristal beberapa unsur sintetik dan unsur-unsur di atasnya pada tabel periodik telah menghasilkan perkiraan kepadatannya.
Berdasarkan hal ini, logam hassium dan meitnerium masing-masing memiliki massa jenis 27-29 gram per sentimeter kubik (yaitu 27-29 kali lebih berat dari volume air yang sama).
Unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar diperkirakan memiliki kepadatan yang lebih kecil, dan dalam beberapa kasus, kepadatannya sangat drastis.
Di antara elemen-elemen yang telah diukur, sumbernya berbeda-beda. Iridium dan osmium (yang bukan berada tepat di atas hassium dan meitnerium pada tabel periodik) jelas merupakan dua teratas, keduanya sekitar 22,6 g/cm 3 pada suhu kamar, namun pengukurannya cukup berbeda pada desimal kedua dibandingkan dengan yang lebih padat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.