Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, konjungsi kuintet atau sejajarnya lima planet secara bersamaan dapat terlihat dari seluruh wilayah Indonesia mulai Sabtu (4/6/2022).
Adapun kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
“Betul, mulai tanggal 4 Juni, besok pagi ada konfigurasi 5 planet yang sejajar mungkin bisa disebut konjungsi kuintet. Akan tetapi jaraknya antara Venus dan Mars saling berjauhan,” ujar Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (3/6/2022).
Konjungsi kuintet ini akan berakhir pada 19 Juni mendatang, sehingga ada 15 hari pengamatan yang dapat disaksikan di arah timur.
Kapan waktu fenomena langka konjungsi 5 planet ini?
Andi mengungkapkan, fenomena langka konjungsi lima planet ini bisa disaksikan mulai subuh atau 72 menit sebelum matahari terbit sampai akhir dari fajar bahari atau sekitar 24 menit sebelum matahari terbit.
Dalam pengamatan ini, dilakukan sesuai dengan waktu subuh masing-masing wilayah.
“Kan waktu subuh masing-masing wilayah itu berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih ya sekitar jam set 5 sampai jam set 6,” papar dia.
Setelah itu, akan dilanjutkan dengan konjungsi sektet atau enam benda langit pada 20 Juni sampai tanggal 27 Juni 2022.
“Ada 8 hari (pengamatan fenomena langka), itu konjungsi sektet atau parade langit. Ada 6 benda langit di sini, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan,” jelas Andi.
Sehingga, akan ada 6 objek yang berlangsung selama 8 hari dengan arah dan waktu pengamatan yang masih sama.
Kemudian, pada 28-30 Juni, fenomena akan kembali lagi ke konjungsi kuintet atau konfigurasi lima planet yang sejajar yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Andi menambahkan, sebenarnya tidak hanya lima planet saja yang terlibat, tapi juga ada Uranus, sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet melainkan konjungsi sektet.
“Jadi ada 6 planet yang berjajar, ada Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
Kalau ditambah dengan Bulan pada tanggal 20-27 Juni, itu jadinya konjungsi septet,” ungkapnya.
Septet atau rangkap tujuh terdiri dari Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Bulan, dan Saturnus.
Terkait arahnya, tetap sama dan dapat disaksikan pada awal fajar astronomis atau waktu subuh, 72 menit sebelum matahari terbit hingga 24 menit sebelum matahari terbit.
Bagaimana cara menyaksikan konjungsi planet?
Andi memaparkan, untuk Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus secara kasat mata dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu. Namun, untuk mengamati Uranus memerlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm.
“Karena kecerlangan Uranus hanya mencapai +5,9, nah ini kalau kondisi langit yang cukup redup tanpa polusi cahaya sebenarnya dapat kelihatan. Di wilayah perkotaan, batas kecerlangan +4,7 butuh alat bantu teleskop, teleskopnya kecil, berukuran 10 cm,” tuturnya.
Sebagai tambahan informasi, fenomena segarisnya lima planet ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi tahun 2004 dan akan terjadi lagi tahun 2041.
/sains/read/2022/06/03/183200623/fenomena-langka-18-tahun-sekali-ini-waktu-dan-cara-menyaksikan-konjungsi-5