优游国际

Selain itu, pembatasan tersebut dianggap bisa mengganggu hubungan AS dengan sekutu yang menyediakan intelijen penting dan dukungan dalam upaya kontraterorisme.

Mereka memperingatkan, kebijakan seperti ini justru dapat mendorong negara-negara sekutu untuk semakin mendekat ke Rusia dan China.  

Baca juga: Visa Dicabut Usai Demo Pro-Palestina, Mahasiswa Universitas Columbia Tinggalkan AS

"Penarikan AS dari panggung global, mulai dari Ukraina hingga bantuan USAID, sudah mulai membuat sekutu-sekutu kita beralih ke rival kita," bunyi surat tersebut.  

Kekhawatiran di kalangan akademisi

Rencana larangan perjalanan juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi dan mahasiswa internasional.

Beberapa universitas Ivy League telah mengeluarkan peringatan kepada mahasiswa mereka terkait potensi kesulitan dalam kembali ke AS setelah liburan musim semi.  

Di Universitas Yale, dua profesor hukum bahkan memperingatkanm mahasiswa internasional mungkin akan ditanyai tentang dukungan mereka terhadap Palestina, yang dapat mempengaruhi status visa mereka.  

"Kami tidak bisa memberi saran tentang bagaimana menjawab pertanyaan seperti itu," tulis mereka dalam surel.

"Namun, Anda harus siap menghadapi situasi tersebut,” tambah mereka.

Kasus terbaru yang semakin memperburuk kekhawatiran ini adalah penahanan mahasiswa Universitas Columbia, Mahmoud Khalil, oleh Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) setelah Pemerintah AS mencabut visanya.

Mantan Penasihat Keamanan Dalam Negeri untuk Wakil Presiden Mike Pence, Olivia Troye, turut mengkritik kebijakan ini.  

"Sebagai seseorang yang pernah bekerja di Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), saya sudah lama memperingatkan bahwa larangan perjalanan ini akan semakin parah di periode kedua Trump," tulisnya di X (Twitter).

"43 negara?! Apa alasan yang akan mereka gunakan kali ini?" tanyanya.

Baca juga: Trump Bantah Musk Akan Diberi Pengarahan soal Rencana Perang dengan China