WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS, Donald Trump, membantah laporan New York Times yang menyebut orang dekatnya, miliarder Elon Musk, akan mendapat pengarahan Pentagon pada Jumat (21/3/2025) tentang rencana perang militer AS yang mungkin pecah dengan China.
"China tidak akan disebut atau dibahas sama sekali," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social pada Kamis terkait pertemuan Musk dengan para pejabatan Pentagon.
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menyatakan dalam unggahan di X bahwa pertemuan itu akan membahas "inovasi, efisiensi, dan soal produksi yang lebih cerdas."
Baca juga: Musk Akan Dapat Briefing Pentagon Soal Rencana Perang dengan China
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, pengarahan untuk Musk akan melibatkan sejumlah pejabat tinggi militer AS di Pentagon dan akan mencakup berbagai topik, termasuk China.
New York Times melaporkan, pengarahan itu akan berisi 20 hingga 30 slide yang menjelaskan bagaimana AS akan berperang jika terjadi konflik dengan China. Laporan tersebut mengutip dua pejabat AS yang tidak disebutkan identitasnya.
Akses terhadap rencana militer yang sangat rahasia itu akan memperluas peran Musk sebagai penasihat Trump, yang telah memimpin upaya pemotongan anggaran pemerintah AS.
Langkah itu juga dapat menimbulkan pertanyaan mengenai potensi konflik kepentingan bagi Musk. Sebagai pemimpin Tesla dan SpaceX, Musk memiliki hubungan bisnis dengan China dan Pentagon.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan, Musk akan menarik diri jika terjadi konflik kepentingan antara aktivitas bisnisnya dan tugasnya dalam mengurangi pengeluaran pemerintah federal.
Selama bertahun-tahun, hubungan Washington dan Beijing tegang karena perbedaan dalam berbagai hal, termasuk soal akses teknologi, tarif perdagangan, keamanan siber, TikTok, Taiwan, Hong Kong, hak asasi manusia, dan asal-usul Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.