NIMES, KOMPAS.com — Pria yang diduga membunuh seorang Muslim di sebuah masjid di Perancis selatan pada Jumat (25/4/2025) menyerahkan diri di Kepolisian Italia.
Ia dilaporkan menikam korban yang sekarat berulang kali di dalam Masjid Khadidja yang sepi, sambil meneriakkan hinaan terhadap agama Islam.
Setelah sempat kabur dan menjadi buron, tersangka, yang diidentifikasi sebagai Olivier, warga negara Perancis, menyerahkan diri ke kantor polisi di Pistoia pada Minggu (27/4/2025).
Baca juga: Diduga Hendak Bunuh Ratusan Muslim, Remaja di Singapura Ditangkap
Sementara itu, korban yang bernama Aboubakar Cisse merupakan seorang pemuda asal Mali berusia 20-an tahun.
Jenazah korban kemudian ditemukan saat jemaah mulai berdatangan di masjid untuk shalat Jumat.
Merespons penyerahan diri yang dilakukan Olivier, Jaksa Abdelkrim Grini dari kota Ales mengungkapkan bahwa tindakan tersebut adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan tersangka.
Sebelumnya, lebih dari 70 polisi dikerahkan untuk memburu pria tersebut, yang dianggap dapat membahayakan orang-orang sekitar.
Grini menyebutkan bahwa European Arrest Warrant akan segera diterbitkan untuk memproses ekstradisinya ke Perancis, meski proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
Dalam video yang direkam saat pembunuhan, Olivier menghina Islam sambil menyatakan keinginan untuk melakukan serangan serupa di masa depan.
Baca juga: Trump Berencana Larang Warga dari Beberapa Negara Mayoritas Muslim Memasuki AS
Aksi ini segera memicu kecaman dan ucapan belasungkawa di Perancis, termasuk dari Presiden Emmanuel Macron.
Macron mengatakan, "Rasisme dan kebencian berbasis agama tidak akan pernah mendapat tempat di Perancis."
Selain itu, Perdana Menteri Francois Bayrou mengecam keras serangan tersebut sebagai kejahatan Islamofobia.
Dalam hal ini, Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengapresiasi kinerja para penegak hukum yang berhasil mempercepat penyelesaian kasus tersebut.
Tak hanya pejabat pemerintahan, lebih dari 1.000 orang juga menyampaikan belasungkawanya dengan berpartisipasi dalam aksi diam mengenang Aboubakar Cisse pada Minggu.
Mereka berjalan dari Masjid Khadidja menuju balai kota La Grand-Combe, menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada komunitas Muslim setempat.
Aksi solidaritas juga digelar di Paris, di mana ratusan orang, termasuk tokoh kiri Jean-Luc Mélenchon, mengecam atmosfer intoleransi yang dianggap ikut memicu tragedi ini.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.