KOMPAS.com - Beras jepang dan beras Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa dilihat langsung tanpa mencobanya.
Karakteristik beras jepang dan beras lokal bisa dibedakan dari warna, bentuk, hingga harganya.
Jika dimasak, tekstur kedua beras ini juga berbeda. Beras jepang bertekstur pulen dan lengket, sementara beras lokal kebanyakan pulen dan pera.
Beras jepang biasanya dimasak menjadi berbagai makanan khas Jepang, termasuk yang ada di Indonesia, seperti sushi, donburi, dan omurice.
Rendra Hartanto, purchasing manager PT. Indosato Jaya Makmur dan Hadinata, supervisor RnD sushi sandwich PT. Indosato Jaya Makmur menjelaskan tiga perbedaan beras jepang dan beras Indonesia berikut ini.
Cara paling mudah membedakan beras jepang dan beras lokal adalah melihat bentuknya.
"Kalau dari bentuk, beras jepang pasti lebih pendek dari beras yang ada di Indonesia," kata Hadinata saat ditemui 优游国际.com, Kamis (9/2/2023).
Menurut Rendra, beras jepang termasuk kategori medium grain, sementara beras lokal long grain.
Baca juga:
Kedua, kamu bisa membedakan beras jepang dan beras lokal dari warnanya yang menurut Hadinata berbeda.
Beras jepang kebanyakan memiliki warna putih daripada beras lokal yang disebut berwarna agak buram.
Rendra menambahkan, beras lokal juga cenderung lembek dan mudah menyerap air.
"Beras jepang tidak terlalu menyerap air, tetapi dia lengket. Pulen dan lengket, jadi bisa dimakan pakai sumpit," jelas Rendra.
Harga pasaran beras jepang dan beras lokal jauh berbeda hingga dua kali lipat.
Menurut Rendra, kisaran harga beras Indonesia saat ini adalah Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per kilogram, sementara beras jepang dijual seharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.