KOMPAS.com - Bagi penderita asam lambung atau dikenal dengan istilah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan maag, berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri.
Kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan ini kerap terjadi ketika perut kosong.
Hal inilah yang kemudian membuat orang cukup khawatir ketika menjelang bulan suci Ramadhan.
Pertanyaan seperti apakah tetap bisa menjalani ibadah puasa meski punya GERD atau bagaimana tips puasa lancar meski mengalami maag kerap menjadi topik pencarian.
Apalagi, saat GERD atau maag kambuh kerap memunculkan sensasi terbakar di bagian dada (heartburn), mulut terasa pahit, hingga rasa tidak nyaman pada perut bagian atas.
Meski begitu, penderita asam lambung bukan berarti harus meninggalkan ibadah puasa lho!
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar penderita asam lambung bisa menjalankan puasa Ramadhan dengan lebih lancar dan tidak kambuh.
Dengan persiapan yang tepat, puasa justru dapat membantu mengurangi gejala asam lambung maupun maag. Lalu bagaimana caranya?
Baca juga: Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Dilansir dari 优游国际.com, Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen, M.hum menyebut penderita GERD atau maag tetap bisa menjalankan puasa.
Untuk bisa lancar beribadah puasa, berikut ini tips puasa untuk penderita maag dan GERD.
Kunci lancarnya berpuasa bagi penderita GERD atau maag terletak pada apa yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.
Tan mengingatkan, makanan yang dikonsumsi saat sahur harus menu lengkap. Selain itu, saat berbuka hindari takjil yang mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebihan.
Selain itu, Tan juga menyarankan untuk menghindari membeli makanan atau takjil dadakan yang biasanya berbentuk kemasan atau keringan.
Bagi penderita maag dan GERD, Tan mengingatkan untuk tetap menerapkan konsep isi piringku.
Konsep isi piringku terdiri dari 50 persen buah dan sayuran sementara 50 persen lagi untuk karbohidrat dan protein.