KOMPAS.com- Fenomena gerhana Bulan total di Indonesia akan terjadi besok, Selasa, 8 November 2022.
Fenomena cukup langka ini sudah dipastikan oleh ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, seperti dilansir dari 优游国际.com, Rabu (2/11/2022).
Selain seluruh wilayah Indonesia, beberapa wilayah di India juga bisa menyaksikan gerhana ini, dilansir dari , Jumat (4/11/2022).
Secara ilmiah dijelaskan, gerhana Bulan total adalah fenomena terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak seluruh cahaya bisa sampai ke permukaan Bulan.
Hal ini bisa terjadi ketika Bumi, Bulan juga Matahari, berada dalam satu garis lurus. Sehingga Bulan akan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.
Meski ilmuwan sudah menemukan penjelasan ilmiah mengenai terjadinya gerhana Bulan total, namun mitos juga cerita rakyat mengenai gerhana, tetap ramai didengungkan oleh sebagian masyarakat dunia.
Baca juga: Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Ini Anjuran Kemenag
Ini adalah beberapa mitos dan cerita rakyat seputar gerhana Bulan:
Kepercayaan ini masih ada di masyarakat India, terutama penduduk asli Amera.
Mereka percaya, gerhana Bulan total membuka portal untuk masuk ke dalam kehidupan yang jauh lebih baik. Sehingga ketika gerhana terjadi, hendaknya semua orang membersihkan energi tubuhnya dengan baik.
Mitos ini juga tersebar di beberapa wilayah di India, mengatakan bahwa baik gerhana Bulan maupun Matahari, sama-sama bisa mengancam keselamatan ibu hamil.
Itu sebabnya, ketika gerhana terjadi, banyak orang tua yang akan melarang anaknya yang tengah berbadan dua untuk keluar rumah.
Meski mitos ini patah di tangan sains, namun beberapa penduduk asli masih tetap mempercayainya.
Masyarakat India juga percaya bahwa mandi selama gerhana tengah terjadi akan membawa sial berkepanjangan.
Sebaliknya, untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, mereka akan mandi selepas gerhana usai dan mengenakan pakaian terbaik mereka.
Baca juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022: Jadwal, Dampak, dan Wilayah yang Bisa Mengamatinya
Sedangkan dilansir dari , suku Inca memiliki pemahaman sendiri soal gerhana Bulan, seperti diceritakan oleh David Dearborn, peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory, California, Amerika Serikat.