KOMPAS.com - Sebuah video berisi informasi seorang laki-laki mengalami moluskum kontagiosum disebut akibat menggunakan baju thrift atau baju bekas, viral di media sosial X pada Sabtu (19/4/2025).
"Akibat thrifting. Mana kita tahu kan baju bekas orang penyakit kulit segala macem," tulis akun X, @awesomepos*** dalam twitnya.
Unggahan itu juga dilengkapi dengan video laki-laki yang menjelaskan bahwa awalnya ia langsung memakai baju bekas tanpa mencucinya terlebih dulu.
Tak lama setelah itu, gejala bintil muncul di jempol tangan.
Lalu ia memencet bintil tersebut dan hanya mengusap darah yang keluar menggunakan tisu, tanpa membasuh lukanya dengan air atau sabun. Setelah itu, ia mengusap muka secara tidak sengaja.
Hal itu kemudian membuat wajahnya muncul beberapa bintil.
Baca juga: 99 Persen Paus Orca Alami Penyakit Kulit, Apa Dampaknya?
Laki-laki dalam video itu menceritakan, ia langsung memeriksakan diri ke dokter terkait kemunculan bintil tersebut.
Selanjutnya, dokter mendiagnosis kondisi tersebut dengan gangguan moluskum kontagiosum.
Hingga Kamis (24/4/2025), twit itu sudah disukai sebanyak 29.000 kali dan sudah ditayangkan sebanyak lebih dari 5,9 juta kali.
Lalu, apakah itu moluskum, dan benarkah disebabkan karena pemakaian baju thrift yang tidak dicuci?
Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, dr. Retno Indrastiti dari RS Roemani Semarang, membenarkan bahwa penyakit kulit yang diderita laki-laki dalam video viral itu adalah moluskum kontagiosum.
Ia menyebut, penyakit moluskum dapat menular jika ada kontak langsung.
"Memang penularannya dari kontak langsung. Karena menyebarnya kontak langsung dengan kulit, ya hindari dipegang-pegang," ujar Retno saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Kamis (24/4/2025).
Ia menjelaskan, orang yang mengalami penyakit kulit yang terasa gatal atau mudah menular dengan kontak langsung cenderung memegangi atau memencet penyakit itu.
"Yang sering terjadi kan ada misalnya kutil terus dipegang-pegang sambil lihat kaca dan berkeluh kesah, bukannya berobat malah dipegang-pegang terus," lanjut dia.