KOMPAS.com - Film Conclave (2024) mendadak mengalami lonjakan penonton pada platform sreaming setelah wafatnya Paus Fransiskus.
Film yang dirilis pada 2024 ini berkisah tentang berbagai peristiwa setelah wafatnya seorang paus dan para kardinal yang berjuang untuk menggantikannya.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (23/4/2025), film yang disutradarai oleh Edward Berger ini mengalami lonjakan penonton sebesar 283 persen, berdasarkan data Luminate.
Conclave ditonton selama sekitar 1,8 juta menit pada Minggu (20/4/2025) dan 6,9 juta menit pada Senin (21/4/2025).
Baca juga: Mengenal Tanatopraksi, Teknik Pengawetan Jenazah untuk Paus Fransiskus Sebelum Dimakamkan
Film ini yang dibintangi oleh Ralph Fiennes, Stanley Tucci, dan Isabella Rossellini ini telah meraih kesuksesan besar.
Conclave dipuji selama musim penghargaan pada bulan Februari 2025, ketika Paus Fransiskus dalam kondisi kritis akibat pneumonia ganda.
Selain itu, film berdurasi 2 jam ini memenangkan empat penghargaan, termasuk untuk Film Terbaik dan Skenario Adaptasi Terbaik pada Penghargaan Bafta.
Wafatnya Paus Fransiskus juga tampaknya telah memicu minat baru terhadap film yang dinominasikan untuk Oscar 2019, The Two Popes yang dibintangi oleh Jonathan Pryce dan Anthony Hopkins.
Drama tersebut mengalami lonjakan 417 persen, dari 290.000 menit ditonton pada Minggu menjadi 1,5 juta menit pada hari berikutnya.
Baca juga: Kata-kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal, Ucapkan Ini ke Orang Terdekat
Dikutip dari The Straits Times, Kamis (24/4/2025), Conclave adalah film yang diadaptasi dari novel tahun 2016 karya penulis Inggris, Robert Harris.
Film ini mengisahkan intrik dan negosiasi rahasia dalam pemilihan paus baru. Kisahnya dimulai setelah wafatnya Paus sebelumnya.
Beberapa kardinal terkenal dari seluruh dunia hadir ke Italia untuk mengikuti prosesi konklaf. Mereka berupaya agar salah satu darinya menjadi Paus berikutnya.
Ini merupakan momen yang sangat dramatis tentang seperti apa proses konklaf yang dirahasiakan.
Sebab, menurut bahasa latin, "conclave" berasal dari "cum clave" yang berarti "dengan kunci".
Artinya, anggota Dewan Kardinal, pendeta paling senior di gereja, yang berusia di bawah 80 tahun dikurung di gereja Basilika Santo Petrus saat mereka berunding.
Tidak ada kontak dengan pihak luar yang diizinkan selama proses konklaf berlangsung.
Bahkan, komunikasi melalui telepon, siaran televisi, surat kabar, atau surat apa pun tidak diizinkan.
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Kenang Paus Fransiskus sebagai Teladan Kemanusiaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.