Selain itu, helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.
Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu AH-64E Apache Milik TNI AD, Dibekali Persenjataan Teknologi Mutakhir
2. Peluncur roket Astros
Dilansir dari tniad.mil.id, Astros II MK6 adalah peluncur roket multipel atau multiple launcher rocket system (MLRS), jenis roket unggulan terbaru yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan.
Astros II MK6 dioperasikan oleh Satuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.
Roket buatan Avibras Aerospacial Brazil ini mempunyai nama Area Saturation Rocket System (Astros) yang diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai sekarang.
Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah dari tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).
Trend MLRS adalah ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.
Adapun caranya adalah dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.
Baca juga: Kecanggihan Peluncur Roket Astros II MK 6 Andalan TNI AD
Tank Leopard berasal dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada 1970-an yang awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman.
Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.
Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.
Tank ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Leopard memiliki tinggi 3 meter dan bisa digunakan untuk empat awak.
Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55, berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.
Tank Leopard jika melintas di jalan raya lebih ringan ketimbang truk tronton.
Baca juga: Spesifikasi Tank Harimau, Proyek Kerja Sama Pindad dan FNSS Turki, Memiliki Daya Gempur Maksimum
Dilansir dari , Su-30 merupakan jet tempur yang dikembangkan Sukhoi, Rusia pada 1996.