优游国际

KOMPAS.com - Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia, memberikan penjelasan mengenai kronologi kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan tersangka Vadel Badjideh dan LM, putri dari selebriti NM.

Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Januari 2024, ketika Vadel dan LM menjalin hubungan pacaran.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (14/2/2025), Citra menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap tersangka yang terlibat dalam tindak pidana pencabulan dan aborsi yang melanggar hukum.

Baca juga: Polisi Ungkap Modus Vadel Badjideh terhadap Anak Nikita Mirzani

Citra mengungkapkan bahwa Vadel menggunakan bujuk rayu untuk meyakinkan LM agar bersedia melakukan hubungan seksual.

Menurutnya, Vadel menjanjikan tanggung jawab dan niat untuk menikahi LM, sehingga korban merasa terpengaruh dan bersedia untuk berhubungan layaknya suami istri.

Akibat dari hubungan tersebut, LM diduga mengalami kehamilan. Namun, Vadel tidak ingin kehamilan itu diketahui dan memaksa LM untuk melakukan aborsi.

Citra menambahkan bahwa tindakan Vadel dilakukan agar perbuatannya tidak terungkap kepada keluarga LM.

Atas tindakan tersebut, Vadel dikenakan pasal 76D Juncto Pasal 81 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun.

Baca juga: Vadel Badjideh Bungkam Usai Jadi Tersangka Dugaan Pemerkosaan Anak Nikita Mirzani

Saat ini, Vadel telah mengenakan pakaian tahanan dan tangannya diborgol, serta resmi ditahan oleh pihak kepolisian.

Vadel dihadirkan dalam konferensi pers kasus dugaan aborsi dan pemerkosaan terhadap anak Nikita Mirzani, LM (17), di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2025) malam.

Sekitar 21.15 WIB, datang dengan mengenakan masker putih dan tangan diborgol. Saat melepas masker ia tampak tersenyum di hadapan awak media.

Namun, ia tak mengucapkan sepatah kata pun tentang kasusnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Revi C. Rantung | Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang)