优游国际

Baca berita tanpa iklan.

15 Peninggalan Zaman Batu

优游国际.com - 27/11/2024, 23:40 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Kjokkenmoddinger merupakan tumpukan sampah dapur berupa kulit siput dan kerang yang menggunung.

Kjokkenmoddinger bisa dijadikan bahan penelitian lanjutan karena umumnya tidak hanya berupa tumpukan kulit siput dan kerang, tetapi juga mengandung berbagai peralatan yang digunakan oleh manusia purba.

Di Indonesia, kjokkenmoddinger pertama kali ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera.

Lukisan di gua

Lukisan di gua dianggap sebagai hasil kebudayaan zaman Mesolitikum yang paling tinggi nilainya.

Lukisan peninggalan manusia purba dari zaman Mesolitikum umumnya berupa cap tangan berwarna merah atau gambar-gambar hewan seperti babi hutan.

Kapak pendek 

Kapak pendek (hachecourt) ditemukan oleh Von Stein Callenfels ketika sedang meneliti Kjokkenmoddinger.

Bentuk benda peninggalan pada zaman Batu Muda ini lebih pendek di banding kapak genggam, sehingga dinamai kapak pendek.

Baca juga: Kjokkenmoddinger: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Peninggalan Zaman Batu Baru

Kehidupan manusia purba pada zaman Batu Muda atau Neolitikum terbilang cukup maju.

Pada masa ini, terjadi revolusi kebudayaan yang sangat besar dalam peradaban manusia.

Selain menggunakan peralatan dari batu yang telah dihaluskan, manusia purba diduga telah mengenal tradisi pertukaran barang, beternak, dan bercocok tanam.

Beberapa peninggalan zaman Neolitikum antara lain beliung persegi, kapak lonjong, dan mata panah.

Beliung persegi

Beliung persegi atau kapak persegi berbentuk persegi panjang dan ada pula yang berbentuk trapesium.

Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau cangkul, bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti bentuk cangkul zaman sekarang. Sementara yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah.

Kapak persegi ditemukan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, China, Jepang, dan Polinesia.

Baca juga: Beliung Persegi, Alat Batu Paling Dominan dari Zaman Neolitikum

Kapak lonjong

Bentuk keseluruhan kapak lonjong adalah lonjong sepeti bulat telur, di mana pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah hingga tajam.

Kapak lonjong mempunyai berbagai macam ukuran, yang besar disebut walzenbeil, sedangkan yang kecil dinamai kleinbeil.

Secara umum, kapak lonjong digunakan sebagai alat bercocok tanam, khususnya jenis walzenbeil. Sedangkan kleinbeil berfungsi sebagai pusaka yang mengandung unsur mistis dan tidak digunakan sebagai alat perkakas.

Mata panah

Mata panah merupakan peninggalan zaman Neolitikum yang mencerminkan penghidupan berburu.

Mata panah dari batu gamping itu biasanya berukuran panjang 3-6 cm, lebar basis 2-3 cm, dan ketebalan sekitar 1 cm.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau