Kelompok ini juga kerap dijuluki sebagai orang perahu, karena hidupnya berada di atas perahu bersama keluarganya.
Karena hidup di atas perahu, mereka cenderung berpindah-pindah layaknya suku laut di wilayah lainnya.
Dalam interaksinya, mereka menggunakan bahasa Melayu. Namun, dialek mereka sangat berbeda dengan dialek orang-orang Bangka Belitung pada umumnya.
Baca juga: Suku Bangsa di Sumatera Selatan
Suku China juga memiliki populasi yang cukup banyak. Terlebih, mereka juga banyak menjalin hubungan keluarga dengan Suku Melayu.
Sejarah banyaknya populasi orang-orang keturunan China di Bangka Belitung bermula sejak masa kepemimpinan Kesultanan Palembang Darussalam.
Ketika pada masa itu, kesultanan banyak mendatangkan tenaga kerja dari China untuk membantu aktivitas pertambangan timah di Bangka Belitung.
Orang-orang Cina memiliki hubungan yang dekat dan baik dengan penduduk lokal Bangka Belitung.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Kepulauan Riau
Orang-orang Bugis yang merupakan suku bangsa asli dari Sulawesi, juga banyak mendiami wilayah Bangka Belitung.
Masifnya kedatangan Suku Bugis ke Bangka Belitung tentunya dipengaruhi dari karakteristik masyarakatnya yang dikenal suka menjelajah.
Terdapat berbagai versi tentang sejarah masuknya orang-orang dari Suku Bugis ke Kepulauan Banhka Belitung.
Pertama, orang Bugis mulai marak masuk ke Bangka Belitung pada masa pemerintahan kolonial bersamaan dengan eksploitasi timah di daerah itu.
Kedua, ada teori yang menyatakan bahwa orang-orang Bugis telah marak masuk ke Bangka Belitung jauh sebelum itu.
Teori itu berdasarkan karakteristik Suku Bugis yang suka menjelajah, ditambah fakta Bangka Belitung dikelilingi laut.
Suku Jawa atau juga kerap disebut sebagai orang Jawa, juga merupakan suku yang turut mendiami kawasan Bangka Belitung.
Kedatangan orang-orang Jawa di Bangka Belitung diperkirakan terjadi sejak masa Kerajaan Sriwijaya, tetapi kala itu belum terlalu signifikan.