优游国际.com - Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender hijriah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya puasa Syawal.
Puasa syawal dilakukan selama enam hari dan dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal, boleh dilaksanakan secara berurutan maupun tidak.
Namun, bagaimana jika memiliki hutang puasa Ramadhan, apakah melaksanakan puasa Syawal atau qadha Ramadhan dulu? Simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal, Pahala Setahun Penuh Hanya dengan 6 Hari
Pada dasarnya, puasa qadha Ramadhan adalah puasa untuk membayar hutang puasa wajib yang ditinggalkan karena uzur syar’i seperti sakit, haid, atau melaksanakan perjalanan jauh.
Sedangkan puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang memiliki keutamaan pahala seperti mengerjakan puasa setahun penuh, seperti dikutip dari Buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya (2022) karya R. Syamsul B. dan M. Neida, berikut ini:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka yang demikian seperti puasa setahun penuh,” hadits riwayat Muslim.
Baca juga: Puasa Syawal Apakah Harus Berurutan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Tidak ada ketentuan wajib apakah mengerjakan puasa Syawal atau puasa qadha Ramadhan terlebih dahulu.
Puasa ganti Ramadhan juga diperbolehkan dikerjakan mulai hari kedua Syawal hingga bulan Sya’ban atau sebelum Ramadhan tahun berikutnya.
Namun untuk menghindari menunda-nunda waktu, umat Islam dapat melunasi puasa ganti Ramadhan dahulu di bulan Syawal.
Terlebih, puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang boleh dikerjakan selama bulan Syawal dan tidak harus berurutan.
Baca juga: Mengganti Hutang Puasa Ramadhan? Ini Niat Puasa Qadha yang Benar
Seperti puasa Ramadhan, tata cara puasa qadha Ramadhan dimulai dengan membaca niat, melaksanakan puasa dari terbit terbit fajar atau saat masuk waktu subuh hingga matahari terbenam.
Berikut penjelasannya:
Mengutip Buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa (2015) karya Nur Solikhin, niat puasa ganti Ramadhan dapat diamalkan mulai waktu maghrib hingga sebelum subuh esok hari. Berikut bacaannya:
Nawaitu shouma ghadin ‘an qadhaai fardhi ramadhaana lillaahi ta’alaa.
Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah ta’ala.”